Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pasien WNA Tewas Usai Lompat dari Lantai 5 RS Awal Bross Batam
Oleh : Romi Chandra
Selasa | 10-02-2015 | 10:10 WIB
pasien_awal_bross_lompat.rv.jpg Honda-Batam
Di lokasi inilah, pasien RSAB berinisial TQL 'mendarat' usai melompat dari lantai 5 rumah sakit tersebut. (Foto: Romi/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam - Seorang warga negara asing (WNA) berinisial TQL, ditemukan tewas di dekat Mushala Rumah Sakit Awal Bross (RSAB). Pria yang merupakan pasien rumah sakit itu sendiri, diduga nekat mengakhiri hidupnya dengan cara melompat dari lantai lima RS tersebut, Selasa (10/2/2015) subuh, sekitar pukul 05.00 WIB.

Saat ditemukan petugas rumah sakit, pria ini langsung dibawa ke ruang Unit Gawat Darurat (UGD), namun nyawanya tetap tidak tertolong. Kejadian juga sudah dilaporkan kepada pihak Kepolisian, dan mayatnya sudah dibawa Tim Identifikasi Polresta Barelang ke Rumah Sakit BP (Otorita) Batam di Sekupang.

Manajer Pengembangan Bisnis RSAB, dokter Sinta, saat ditemui di lokasi, mengatakan, ia mendapat informasi bahwa ada pasien yang dirawat di lantai lima rumah sakit itu, nekat melompat dari jendela kamarnya sekitar pukul 05.00 WIB, dan ditemukan petugas tergeletak di jalan bagian belakang, dekat mushala rumah sakit.

"Sempat dibawa ke UGD, namun nyawanya tidak tertolong. Kejadian sekitar pukul lima subuh. Pasien melompat dari jendela kamarnya," kata dokter Sinta, Selasa pagi.

Dijelaskan dokter Sinta, pasien sendiri dirawat di ruangan spesialis paru-paru dan penyakit dalam. Namun ia belum mengetahui pasti terkait apa penyakit pasien. "Kita masih mengumpulkan data-data pasien dan kita juga belum mengetahui penyebab pasien nekat melompat dari jendela kamar," tambahnya.

Pasien diduga melompat saat suster atau perawatnya tengah menunaikan shalat subuh dengan cara mencongkel dan mematahkan pengunci jendela kamarnya dilantai lima. Kemudian tubuhnya disambut oleh teras yang ada lantai tiga dan terpental kebawah.

"Semua kamar kita kunci, begitu juga jendela, agar pasien tidak nekat. Tapi ia mencongkel dan merusak pengunci jendelanya. Pukul setengah empat, perawat masik masuk mengecek ke dalam kamarnya," jelas dokter Sinta.

Ditanya apakah pasien selama dirawat mengalami kendala dalam biaya, dokter Sinta menjawab akan dipelajari dahulu. Namun menurutnya, biaya pengobatan ditanggung perusahaan ditempat pasien bekerja.

"Tapi dalam berkomunikasi memang terkendala karena pasien sama sekali tidak bisa bahasa Indonesia. Jika pasien mau meminta sesuatu, ia menggunakan google translate," terangnya.

Pantauan di lokasi, tempat dimana TQL ditemukan tergeletak tidak diberi garis polisi, hanya diberi penanda saja. Aktivitas di rumah sakit sekitar pukul 09.00 WIB sudah kembali normal. Sementara BATAMTODAY.COM, belum mendapat keterangan lebih lanjut dari pihak kepolisian.

Editor: Dodo