Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Berawal Dari Utang, Dua Pria Paruh Baya Saling Tikam di Jodoh
Oleh : Romi Chandra
Senin | 09-02-2015 | 16:04 WIB
doni.jpg Honda-Batam
Doni yang dirawat di salah satu kawar inap RSBK. (Foto: Romi Chandra/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam - Dua orang pria paruh baya, Hidayat R (55) dan Doni (40), berkelahi dengan menggunakan senjata tajam (sajam) di kawasan Jodoh pada Senin (9/2/2014) dinihari sekitar pukul 01.00 WIB. Akibat perkelahian yang diduga dipicu persoalan utang piutang itu menyebabkan keduanya harus dirawat di rumah sakit akibat luka-lukanya.

Lucunya, keduanya masih saja adu mulut saat digotong ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK). Akhirnya Hidayat, warga Jodoh yang akrab disapa Dayat itu dibawa pihak keluarga ke Rumah Sakit Harapan Bunda untuk menghindari "adu jotos lanjutan".

Ditemui di salah satu ruang inap Rumah Sakit Harapan Bunda, kondisi Dayat mengalami luka sobek di atas mata kiri serta pipi serta alami luka lebam di mata kirinya. Bahu kirinya juga dibaluti perban karen terkena sabetan sajam.

Dayat menuturkan, saat itu dia tengah duduk bersama seorang rekannya di salah satu warung kawasan Jodoh, sekitar pukul 01.00 WIB. Tiba-tiba Doni bersama seorang temannya datang mengendarai sepeda motor.

Begitu tiba di lokasi, Doni langsung menyerangnya dengan menyabetkan pisau yang dibawa sehingga kening di atas mata kirinya kena sabetan. "Pas kejadian saya sebelumnya sudah minta antar pulang sama teman saya. Tapi karena dia mabuk berat, dia minta pulangnya sebentar lagi. Tapi tiba-tiba Doni datang dan menyerang saya," kata Dayat, Senin siang.

Terkejut diserang tiba-tiba, Dayat tidak bisa menghindari beberapa serangan. Bahkan teman Doni juga ikut menyerangnya.

Akhirnya Dayat tidak tinggal diam. Ia pun mencoba melawan dan berhasil menjatuhkan Doni. Bahkan berhasil merebut pisau dari tangan Doni dan balik menyerang.

Melihat Doni dan Dayat yang sudah sama-sama jatuh dan bersimbah darah, teman Doni memilih kabur. Begitu juga teman Dayat yang ikutan kabur, bukan membantunya.

Tidak lama kemudian, teman-teman Dayat yang lainnya datang dan mencoba melerai. Mereka akhirnya dibawa ke rumah sakit bersama anggota Polsek Batuampar.

Dayat mengakui, perkelahian antara mereka berawal saat Lawe, teman Doni yang meminjam uang untuk modal membeli kembang api saat tahun baru lalu sebesar Rp 10 juta. Namun sudah memasuki Februari, utang yang seharusnya dibayarkan pada pagi setelah pergantian tahun baru tak kunjung dibayarkan Lawe.

"Lawe ini temannya Doni. Pas meminjam uang itu, dia pergi bersama Doni. Seharusnya dibayar pagi harinya setelah malam tahun baru itu, namun sampai sekarang tidak dibayarkan. Ya saya merasa dibohongi dan tidak terima hanya janji-janji saja," kata Dayat.

Karena utang tak kunjung dibayar, Dayat memutuskan untuk mencari Lawe. Sampai akhirnya pada Kamis (5/2/2015) lalu ia mendapat informasi kalau Lawe tengah berada di sekitaran simpang Lima Jodoh. Ia pun mendatangi lokasi dan menemukan Lawe.

"Sampai di sana saya lihat Lawe sedang duduk-duduk. Saya yang datang bertiga dengan kawan mengajak Lawe masuk ke mobil dan menyelesaikan masalah. Tapi dia tidak mau. Kemudian Doni ini datang dan melarang saya membawa Lawe. Jelas saya menyuruhnya agar tidak ikut campur dan mengatakan kecewa karena Doni yang selama ini sudah saya kenal baik, tapi tidak mengingatkan temannya untuk membayar utang," terang Dayat.

Namun saat dilarang Dayat agar tidak ikut campur, Doni malah balik menantang dan mengatakan kalau ia tidak takut pada Dayat. Cekcok mulut pun akhirnya berhenti karena Lawe berjanji akan membayar utangnya. Kemudian Dayat tidak jadi membawa Lawe pergi.

Karena masih kurang senang dengan ucapan Doni yang dianggapnya sebagai adik sendiri, pada Minggu (8/2/2015) sore, Dayat memanggil Doni yang kebetulan lewat di kawasan Jodoh. Dayat pun menanyakan maksud perkataan Doni yang tidak menghormatinya beberapa waktu lalu itu.

"Pas saya tanya kenapa sampai bisa mengatakan tidak takut kepada saya, Doni meminta maaf dan mengatakan itu sudah berlalu. Karena ada itikad baik dari Doni, Dayat memaafkan dan megingatkan Doni agar menyuruh Lawe membayar utangnya. Doni mengiyakannya. Setelah itu dia pergi. Kemarin saya duduk di salah satu warung kopi dari pukul lima sore sampai pukul satu malam," jelas Dayat.

"Saya tidak menyangka Doni akan menyerang seperti ini. Jelas saya tidak terima langsung diserang seperti itu. Syaa hanya mengingatkan Doni agar menyuruh Lawe membayar utang, tapi malah dia dendam," tambahnya.

Sementara itu Doni yang dirawat di salah satu ruang inap RSBK, mengaku tidak senang dengan sikap Dayat yang menyebutkan bahwa ia punya utang di tengah orang ramai. Padahal yang punya utang adalah Lawe, temannya.

Pantauan di rumah sakit, Doni juga mengalami luka akibat sajam di beberapa bagian tubuhnya. Kaki kananya mengalami luka tusuk, dan mata kanannya tampak dibaluti perban.

Permasalahan tersebut saat ini tengah ditangani Polsek Batuampar. Kanit Reskrim Polsek Batuampar, AKP Mangiring Hutagaol, mengatakan, pihaknya masih menumpulkan keterangan terkait permasalahan apa yang terjadi.

"Kita masih mengumpulkan keterangan. Mana yang salah masih kita selidiki. Keduanya sekarang masih dirawat di rumah sakit," kata Mangiring singkat. (*)

Editor: Roelan