Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sopir Taksi Gelap Akhirnya Digelandang ke Mapolresta Barelang
Oleh : Romi Chandra
Kamis | 05-02-2015 | 11:45 WIB
sopir_taksi_gelap.jpg Honda-Batam
Sahat Marulitua saat digelandang ke Mapolresta Barelang. (Foto: Romi/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam - Sopir taksi gelap yang diamankan Kepolisian Kawasan Bandara di kawasan Sekupang, Rabu (4/2/2015) sore, diketahui bernama Sahat Marulitua dan proses selanjutnya diserahkan ke Polresta Barelang malamnya.

Sementara itu, Sri Banun, warga Perumahan Bukit Raya, Batam Center, yang menjadi korban kekerasan kaena terseret mobil di dalam kawasan bandara, juga ikut dibawa ke Mapolresta Barelang untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Ditemui di Mapolres, kepala wanita usia 50-an ini dibalut perban. Pada kening kanannya bengkak karenya terbentur aspal saat diseret mobil taksi gelap milik Sahat.

Diceritakan Sri, ia yang baru saja datang dari Medan naik kapal dan berlabuh di Pelabuhan Sekupang ingin mendatangi rumah anaknya di kawasan Bukit Raya. Begitu sampai di pelabuhan, ia berjalan bersama seorang wanita yang dikenal saat di kapal dan hendak menuju Bandara Hang Nadim langsung didekati calo taksi.

Kepada Sri dan rekannya itu, si calo memberikan tarif untuk keduanya Rp80 ribu termasuk hingga ke bandara. Setelah disepakati, kemudian mereka menaiki taksi gelap milik Sahat.

Tanpa banyak tanya, Sahat yang mendapatkan dua penumpang itu langsung tancap gas. Sementara Sri bersama rekan yang lebih muda darinya itu hanya diam saja karena berpikir sudah aturan di pelabuhan menyepakati tarif dengan calonya.

"Mobilnya langsung jalan. Pas di portal keluar pelabuhan, ada seorang wanita lagi nyetop mobil. Wanita itu mau ke Bengkong dan tetap dimuat sopir. Buat kami juga tidak masalah. Kami diantar duluan karena rekan saya buru-buru harus ke bandara," kata Sri.

Namun sesampai di bandara, Sri bersama rekannya terkejut dengan ongkos yang diminta Sahat, yakni Rp150 ribu kepada rekannya itu. Padahal menurut mereka tadi dengan calo itu sudah disepakati tarifnya hanya Rp80 ribu.

Karena tidak mau bertengkar lama, akhirnya Sri tetap menambah ongkos sebanyak Rp 50 ribu lagi, sehingga ongkos yang dibayarkan Rp130 ribu. Namun si sopir tetap tidak mau dan masih ngotot minta tambah. Karena meeasa kurang senang, Sri yang seharusnya diantar ke rumah anaknya ikut minta diturunkan di bandara saja. Kemudian ia langsung keluar dari mobil dan menuju bagasi mobil untuk mengambil barang miliknya.

Namun saat ia hendak mengambil barang di bagasi, mobil tersebut malah tancap gas. Sri berusaha mengejar mobil dan akhirnya terseret sekitar 15 meter karena tangan terjepit di bagasi. Akibatnya, luka lebam di sekujur tubuh dan kepala dialami Sri.

Beruntung tangan Sri berhasil lepas dari jepitan itu dan langsung melapor ke polisi kawasan bandara. Pengejaran pun dilakukan dan Sahat berhasil diamankan di Sekupang.

Kapolsek Bandara, AKP Tommy Palayukan, mengatakan, modus taksi gelap seperti ini memang banyak terjadi. Kasus tersebut dikategorikan pemerasan. "Prosesnya kita serahkan ke Mapolres. Sopirnya sudah kita bawa kesini bersama mobil taksi gelap miliknya," kata Tommy singkat.

Sebelumnya, seorang pria diduga sopir taksi gelap terpaksa diamankan jajaran Kepolisian Kawasan Bandara (KKB). Diduga, pria yang belum diketahui identitasnya oleh pewarta ini melakukan perampokan terhadap penumpangnya, Rabu (4/2/215) sore.

"Barusan Polsek KKP menangkap pelaku dugaan perampokan menggunakan taksi gelap di sekupang bersama taksi gelapnya. Kejadiannya di bandara," kata Kapolresta Barelang, Komisaris Besar Asep Safrudin, Rabu (4/2/2015) sore.

Editor: Dodo