Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dua Anggota BEM Universitas Putera Batam Dikeroyok Belasan 'Preman'
Oleh : Gabriel P Sara
Selasa | 03-02-2015 | 18:12 WIB
donal bem UPB di rsud embung fatimah.jpg Honda-Batam
Donal saat menjalani perawatan di IGD RSUD Embung Fatimah. (Foto: Gabriel P Sara/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam - Dua orang pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Putera Batam (UPB) terpaksa menjalani perawatan intensif di RSUD Embung Fatimah setelah bentrok dengan belasan orang yang diduga suruhan oleh pihak kampus, Selasa (3/2/2015) sekitar pukul 13.30 WIB. Kedua anggota BEM UPB yang mengalami luka-luka yakni Donal Mangatas Togatorop dan Jufrianto.

Pemukulan tersebut berlangsung usai ujian akhir semester (UAS) setelah keduanya mendengar informasi bahwa Sekretariat BEM UPB hendak ditutup oleh pihak kampus. Donal bersama beberapa rekan pengurus lainnya langsung mendatangi sekretariat untuk menghalangi tindakan beberapa orang yang diduga suruhan pihak kampus yang hendak menutup dan mengeluarkan barang-barang dari sekretariat.

Di RSUD Embung Fatimah, Donal menuturkan, pemukulan terjadi saat pengurus BEM mempertahankan dan menghalangi agar sekretariat BEM UPB tidak ditutup oleh pihak kampus. Karena menghalangi, belasan orang tersebut langsung memukuli kedua pengurus BEM itu.

"Kami tak terima dipalang (di tutup) begitu saja, jadi kami halangi di depan Sekretariat BEM. Sekitar belasan orang yang mengeroyok kami berdua. Kami berdua dipukuli, pukulnya pake radio HT," kata Donal sambil terbaring saat menjalani perawatan di IGD Embung Fatimah.

Donal pun mengalami luka yang cukup serius di bagian bibir atas dan mendapatkan tujuh jahitan.
Sedangkan Jufrianto hanya mengalami luka goresan di bagian tangan sebelah kanan terkena obeng setelah berusaha untuk membantu Donal yang dikeroyok itu.

Menurut pengakuan Donal, yang melakukan pemukulan terhadap dirinya bersama Jufrianto adalah petugas sekutiri, penjaga kantin, petugas kebersihan serta petugas teknisi UPB. Namun mareka menganggap belasan orang itu adalah "preman" suruhan pihak kampus.

Pasalnya, saat Donal bersama rekan-rekannya meminta kartu tanda pengenal atau ID card, belasan orang tersebut tidak menunjukan kartu tersebut.

"Kami anggap mareka yang memukul kami itu preman yang disuruh oleh pihak kampus. Mereka sekitar belasan orang. Gimana kita nggak dibilang preman, saat minta kartu tanda pengenal yang diberikan oleh pihak kampus tapi nggak ada," kata Donal.

Atas kejadian itu, BEM UPB bersama pengurusnya langsung melaporkan kejadian pemukulan terhadap kedua rekan mareka ke Polsek Batuaji. Saat ini Donal bersama Jerfianto sedang menjalani perawatan di RSUD Embung Fatimah.

Kapolsek Batuaji, Kompol Zaenal Arifin, saat dikomfirmasi, membenarkan adanya laporan pemukulan tersebut, dan kasus ini masih dalam lidikan. "Iya ada laporannya, dan laporan sudah kami terima. Kasus ini masih dalam penyelidikan," kata Zaenal. (*)

Editor: Roelan