Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dinas Pendidikan Kepri 'Obral' Bantuan Tak Tepat Sasaran ke Sekolah
Oleh : Irwan Hirzal
Senin | 02-02-2015 | 15:17 WIB
bantuan disdik kepri di sman 5 tpi.jpg Honda-Batam
Simbolon menunjukkan alat-alat labor bantuan dari Disdik Kepri yang tidak terpakai. Peralatan bertumpuk dan menyempitkan gudang, sementara alat tersebut tidak pernah digunakan. (Foto: Habibi Kasim/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dituding suka "mengobral" bantuan yang terkadang tak dibutuhkan sama sekali oleh sekolah. Seperti bantuan alat laboratorium IPA yang diterima oleh SMA Negeri 5 Tanjungpinang pada tahun 2014 lalu.

Sekolah itu sudah memiliki peralatan serupa. Sehingga bantuan yang diberikan itu hanya ditumpuk di laboratorium dan tidak digunakan.

Guru Kimia SMAN 5 Tanjungpinang, Simbolon, mengaku bingung dengan bantuan peralatan laboratorium yang tak pernah diusulkan oleh pihak sekolah. Bukan hanya itu, bantuan-bantuan lainnya juga sering diberikan, namun tak digunakan karena pernah mendapatkan bantuan serupa.

"Bantuannya poster, tengkorak, alat peraga organ tubuh. Ini harusnya untuk SMP. Kami bingung, yang dibutuhkan tidak diberikan, tapi yang tidak dibutuhkan dikasih terus," ujar Simbolon saat ditemui di sekolahnya, Senin (2/2/2015).

Perihal bantuan yang dinilai tak tepat sasaran juga diberitahukan kepada Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, saat mengunjungi sekolah tersebut.

Pantauan BATAMTODAY.COM, di labor IPA SMAN 5, sejumlah peralatan yang dikatakan oleh pihak sekolah adalah bantuan dari Disdik Kepri banyak tidak terpakai. Bahkan ada beberapa yang berencana ingin dimusnahkan.

"Itulah yang mau kita tanyakan, apakah boleh dimusnahkan karena sudah menumpuk dan banyak sekali. Tidak pernah digunakan," terang Simbolon.

Simbolon mengatakan bahwa dia berharap Disdik Provinsi memberikan bantuan yang tepat sasaran. "Kami memang membutuhkan alat labor, tapi bukan tengkorak dan foster, kami butuh neraca analitik, alat titrasi dan lainnya," ujar Simbolon.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tanjungpinang, Dadang, pun berharap, hendaknya Dinas Pendidikan Kepri berkoordinasi terlebih dahulu sebelum menyerahkan bantuan. Padahal, hampir setiap semester dinas pendidikan se-Kepri menggelar rapat koordinasi, namun koordinasi ternyata tidak jalan juga.

"Kita membutuhkan bantuan dari provinsi, tapi setidaknya dikoordinasikan dululah dengan sekolah, sehingga apa yang dibutuhkan sekolah bisa dikoordinasikan dan bantuan yang diberikan akan tepat guna," kata Dadang. (*)

Editor: Roelan