Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kepala SMAN 1 Singkep Akui Beasiswa Dipotong untuk Biaya Sekolah
Oleh : Nurjali
Jum'at | 30-01-2015 | 09:17 WIB
sman_1_singkep_lingga.jpg Honda-Batam
Gedung SMAN 1 Singkep Lingga. (Foto: dok/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Dabosingkep - Kepala SMA Negeri 1 Singkep, Hendy Wijaya, membenarkan jika uang beasiswa untuk pelajar kurang mampu dipotong untuk dana perpisahan, sumbangan komite dan biaya terobosan. Namun kebijakan itu sudah dibicarakan di dalam rapat bersama wali murid.

"Rapat sudah kami laksanakan. Dan memang di dalam rapat ada yang setuju dan ada yang tidak. Bagi yang tidak setuju tidak kita paksakan," kata Hendy, kepada BATAMTODAY.COM di ruang kerjanya, Kamis, (29/01/15).

Dia menjelaskan, guru dan siswa pada dasarnya tak berkeinginan untuk melaksanakan kegiatan perpisahan karena akan membutuhkan biaya yang cukup besar. Namun, katanya, dalam rapat itu ada wali murid ada yang tetap ingin kegiatan perpisahan itu dilaksanakan.

"Biaya perpisahan belum kami tentukan, tapi karena ada kesanggupan dari wali murid, maka akan dipungut dari siswa," imbuh salah satu guru yang mendampingi kepala sekolah.

Adapun biaya yang dipotong dari beasiswa sebesar Rp520 ribu tersebut antara lain untuk biaya terobosan Rp40 ribu rupiah per anak dari tambahan dua jam pelajaran pada sore hari, dan direncanakan akan dilakukan pemungutan biaya perpisahan.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lingga, Said Parman, menyatakan, pemotongan beasiswa untuk sumbangan komite adalah hal wajar. Namun, untuk biaya terobosan menurutnya terlalu besar.

Selain itu, biaya perpisahan sebaiknya tidak perlu dipaksakan karena pelaksanaan perpisahan tersebut tidak harus dengan kegiatan yang memakai dana yang besar karena sebagian besar sekolah sudah memiliki fasilitas untuk melaksanakan perpisahan siswa secara sederhana.

"Intinya, apapun pemotongan tersebut, meskipun ada kesepakatan, tapi tidak perlu dipaksakan karena sifatnya perpisahan itu bisa dilaksanakan secara sederhana. Demikian juga dengan biaya lainnya, itu terserah dari wali murid. Kalau tidak setuju, jangan dipotong. Dan sebaiknya kalau sudah diambil, ya dikembalikan," terangnya.

Wakil ketua komite SMA Negeri 1 Singkep, Ferry Eka Putra, malah mengaku belum tahu mengenai pemotongan uang beasiswa tersebut. Dia juga tidak dilibatkan dalam rapat.

Namun apapun kebijakan yang diambil sekolah yang menyangkut beasiswa selama untuk kepentingan pendidikan, dia menyatakan mendukung.

"Saya tahunya baru dari media. Tapi sebagai pengurus komite, saya berpendapat boleh-boleh saja dipotong dari beasiswa tapi jangan terlalu besar dan membebani wali murid. Karena tidak semua wali murid itu merupakan orang mampu. Sekolah harus mengerti itu. Jangan diributkan masalah ini. Kalau ada yang tidak setuju, yaa dikembalikan saja uangnya," kata Ferry. (*)

Editor: Roelan