Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Limbah Ternak Ayam Resahkan Warga Kampung Bagan
Oleh : Ali/Dodo
Sabtu | 25-06-2011 | 15:08 WIB

Batam, batamtoday - Warga Kampung Bagan dan guru Sekolah Dasar Negeri( SDN) 003, Kelurahan Piayu, Kecamatan Sungai Beduk resah terhadap limbah kotoran ternak ayam tersebut tidak diurus pemilik peternakan sehingga menyebar ke pemukiman warga dan lingkungan sekolah yang menimbulkan bau tidak sedap.

"Baunya sangat menganggu dan sepertinya pemilik peternakan itu cuek saja," ujar Bagas, warga Kampung Bagan, yang diaminkan warga lainnya Nurul, Kerjak dan Zakaria, kepada batamtoday, Sabtu, 25 Juni 2011.

Bagas mengatakan bau tidak sedap dari 27 kandang peternakan ayam milik Bambang, warga tembesi, semakin semerbak pada saat hari hujan, sehingga lalat-lalat banyak beterbangan yang hinggap.

Warga Kampung Bagan ini mengawatirkan akan tersebar penyakit, karena lalat-lalat yang mengerumuni kotoran ayam tersebut.

"Kami takut terjadi wabah penyakit yang dibawa dari lalat-lalat itu," katanya.

Hal ini juga diresahkan para guru yang mengajar SDN 003 yang merasa terganggu dengan adanya bau maupun lalat yang menghinggapi makanan yang akan mereka santap.

"Setiap kami makan, pasti kami selalu mengusir lalat-lalat itu," ujar Cecep Suganda, salah seorang guru SDN 003.

Warga dan para guru ini berharap ada tindakan tegas dari pemerintah, sehingga peternakan ayam milik Bambang dapat ditertibkan mengingat kampung tersebut diperuntukkan untuk permukiman warga bukan untuk peternakan.

Sementara itu kepala Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian dan Kehutanan (KP2K) Kota Batam, Suhartini yang dihubungi batamtoday menyatakan akan memanggil peternak tersebut.

"Secepatnya akan kita panggil dan akan kita carikan solusi yang terbaik bagi kepentingan warga setempat," ujar Suhartini.

Suhartini mengatakan, sejauh ini banyak peternakan di Batam yang belum mendapat lokasi yang pas secara tata ruang. Maka dari itu, Pemerintah Kota Batam akan mencarikan solusi yang tepat untuk lokasi bagi peternakan ini.

"Kita sedang memulai utuk mendorong peternakan untuk menemapati lokasi di pulau-pulau," katanya.

Hanya saja, diakui Suhartini, saat ini Pemko Batam masih terhambat oleh sarana dan pra sarana yang belum memadai untuk dijadikan lahan peternakan di Batam.

"Maka dari itu, perlu komitmen dari semua pihak untuk memikirkan jalan keluar. KP2K tidak bisa memutuskan sendiri," pungkas Suhartini.