BATAMTODAY.COM, Dabosingkep - Wali murid siswa kelas XII SMA Negeri 1 Singkep, di Dabosingkep, Lingga, resah setelah uang beasiswa yang diterima anaknya "dipangkas" pihak sekolah untuk uang komite, biaya terobosan dan perpisahan. Beasiswa yang besarnya Rp520 ribu hanya diterima Rp10 ribu, bahkan ada yang tidak mendapatkan sama sekali.

Wali murid yang enggan menyebutkan namanya menuturkan, sebelumnya mereka diundang pihak sekolah untuk mengambil beasiswa anaknya. Namun, kata dia, dari penjelasan pihak sekolah terkesan memaksakan agar uang yang mereka terima tersebut langsung dipotong untuk pembiayaan lain di sekolah.

"Kami juga bingung, katanya diundang untuk mengambil beasiswa. Tapi, penjelasan sekolah seperti memaksa wali murid untuk beasiswanya dipotong," katanya kepada BATAMTODAY.COM, Rabu (28/1/2015).

Dia menjelaskan, pihak sekolah memang menyampaikan besaran beasiswa yang diterima murid, yakni Rp520 ribu. Namun beasiswa untuk siswa kurang mampu itu langsung dipotong untuk uang sumbangan komite selama tiga bulan Rp300 ribu, uang perpisahan Rp20 ribu, dan uang terobosan sebesar Rp40 ribu per bulan dan dibayarkan selama tiga bulan.

"Beberapa sekolah lain tidak ada memungut biaya untuk perpisahan dan biaya terobosan, tapi di sekolah ini meskipun punya pemerintah, tapi tetap bayar," katanya kesal.

"Katanya ingin meringankan beban siswa, tapi terobosan kok harus bayar? Ada uang perpisahan lagi. Kan aneh," katanya.

Dia mengaku tak berani bertanya langsung kepada pihak sekolah karena khawatir anaknya akan mendapat tekanan dari pihak sekolah.

Sementara itu Kepala SMA Negeri 1 Singkep, Hendy Wijaya, belum berhasil dikonfirmasi. Penjaga sekolah mengatakan Hendy Wijaya sedang berada di luar daerah ketika akan ditemui di sekolah. (*)

Editor: Roelan