Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pedagang Pantai Kencana Enggan pindah Lokasi
Oleh : Riky Rinovsky/TN
Sabtu | 25-06-2011 | 12:18 WIB

Natuna, batamtoday - Puluhan pedagang Pantai Kencana menolak dipindahkan ke lokasi baru di Batu Kapal yang disediakan Perusahaan Daerah (Perusda) Kabupaten Natuna.  Pasalnya, selain dinilai kurang strategis, pemerintah kabupaten belum akan membangun Pantai Kencana tahun ini.


Bupati Natuna Ilyas Sabli, dalam instruksinya meminta para pedagang Pantai Kencana sudah harus mengosongkan kawasan tersebut sebelum bulan puasa tiba.

Menurut Camat Bunguran Timur Jarmin Sidik, pihaknya sudah bertemu dengan para pedagang Pantai Kencana, ahir pekan lalu, membicarakan soal relokasi tersebut. Dalam pertemuan tersebut, para pedagang banyak yang menyatakan  tidak bersedia dipindahkan ke lokasi yang baru.

"Saya tak bisa berbuat banyak, jika mendengarkan berbagai alasan yang dilontarkan para pedagang. Intinya mereka mau pindah dari Pantai Kencana jika pembangunan Pantai Kencana dilaksanakan tahun ini juga. Namun sebaliknya jika pembangunan tidak dilakukan tahun ini, mereka berharap pemerintah tidak memindahkan mereka dari pantai kencana" ujar Jarmin.

Mengenai lokasi baru yang disediakan Perusda di Batu Kapal Kelurahan Ranai Kota, kata Jarmin, pedagang banyak tidak setuju, soalnya lokasi kurang strategis. Tetapi mereka tidak bisa berbuat banyak terkait instruksi bupati tersebut.

"Saya sudah bertemu dengan pihak Perusda, mereka hanya akan menyediakan lahan dan lampu penerangan saja. Nanti setelah lokasi baru itu selesai disiapkan, saya dan Perusda akan menghadap Pak Bupati" katanya.

Niat pemerintah kabupaten untuk memindahkan pedagang Pantai Kencana sebenarnya sudah lama. Ini terkait isu yang sudah terlanjur berkembang di masyarakat mengenai aktivitas kopi pangku di Pantai Kencana itu.  Kata ”kopi pangku” (ngopi sambil memangku pelayan) merupakan sebutan bagi masyarakat Natuna untuk aktivitas di Pantai Kencana.

Menanggapi isu ini, Camat Bunguran Timur Jarmin Sidik sempat menggelar petemuan dengan para pedagang di Pantai Kencana. Pertemuan ini membahas polemik tentang keberadaan kopi pangku dan pedagang yang menjual minuman keras yang telah meresahkan masyarakat.

Hadir juga dalam pertemuan itu, perwakilan dari Polsek Bunguran timur, Koramil dan Babinsa Ranai kota  serta tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat.

Jarmin Sidik mengatakan, tujuan digelarnya pertemuan ini agar aksi kopi pangku serta penjualan minuman keras di Pantai Kencana tidak terjadi lagi.

"Selama ini banyak masyarakat yang mengatakan bahwa pelayan yang berjualan di Pantai Kencana kerap menggunakan pakaian yang tidak senonoh. Ini membuat para pengunjung tidak nyaman. Selain itu juga banyak yang menjual minuman keras," ujarnya ketika itu.

Dikatakan, kendati tidak semua pelayan yang melakukan aksi kopi pangku tersebut, kata Jarmin, pihaknya sudah memberikan imbauan kepada seluruh pemilik warung agar kiranya pelayannya tetap memperhatikan norma agama dan norma susila dalam melayani para pengunjung.

Jarmin berharap, ke depan Pantai Kencana bisa menjadi tempat berkumpulnya masyarakat Natuna dalam melepas lelah sembari menikmati seteguk kopi manis dengan kerabat serta keluarga.

Ke depan, Pantai Kecana juga harus mampu menjadi objek wisata yang dapat menarik wisatawan luar untuk datang ke Natuna.

Tapi apa pun alasanya, image buruk Pantai Kencana sudah terlanjur tertanam di benak masyarakat. Jalan satu-satunya adalah merelokasi para pedagang ke tempat baru dan menata kembali Pantai Kencana menjadi tempat hiburan yang sehat dan  jauh dari perbuatan maksiat.