BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Limbah laundry (tempat pencucian pakaian), rumah makan, dan pengolahan tahu, di Tanjungpinang selama ini tak terurus. Seluruh limbah itu akhirnya dibuang ke parit lantaran tidak ada tempat penampungan khusus.

"Jenis limbah laundry, limbah pengolahan tahu dan rumah makan, semua dibuang ke parit. Bahkan ke laut," ujar Gunawan Grounimo, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Tanjungpinang, Jumat (23/1/2015).

Dia mengakui hal itu disebabkan oleh minimnya instalasi pengolahan air limbah (IPAL) di lingkungan masyarakat. Padahal, seharusnya IPAL ada di setiap lingkungan, minimal di RW, kata Gunawan.

"Masalah IPAL kita bukan tutup mata, kita sudah dua kali menganggarkan untuk kajiannya. Namun semuanya gagal, tidak ada yang mau ikut lelang. Alhasil tidak tuntas, padahal baru sebatas kajian saja," terang Gunawan.

Saat ini kata dia hanya rumah sakit saja yang memiliki IPAL, sementara yang lain belum ada. "Kita sedang mencari formula baru untuk mengatasi limbah dari masyarakat, khususnya untuk usaha jenis laundry dan rumah makan. Kemungkinan mereka ke depan akan kita wajibkan beli alat untuk mengubah limbah usaha mereka menjadi zat yang ramah lingkungan," ujar Gunawan. (*)

Editor: Roelan