Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Industri Kreatif Dapat Berikan Kontribusi terhadap Ekonomi Indonesia
Oleh : Surya
Senin | 19-01-2015 | 14:58 WIB
hardi.jpg Honda-Batam
Drai kiiri-kekanan (Wakil Ketua Komite III Abraham Liyanto, Ketua Komite III Hardi Selamat Hood dan Menteri Pariwisata Arief Yahya bersalaman, dan Wakil Ketua Komite III Fahira Fahmi Idris

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Ketua Komite III DPD RI Hardi Selamat Hood mengatakan, Industri Ekonomi Kreatif dapat memberikan kontribusi lebih terhadap perekonomian Indonesia.



Sebab, konsep Ekonomi Kreatif adalah mensinergikan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan gagasan dan SDM sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonominya.

"Cetak Biru Pengembangan Ekonomi Kreatif Nasional 2009-2015 mendefinisikan industri kreatif berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan melalui penciptaan dan pemanfaatan daya kreasi dan daya cipta individu tersebut," kata Hardi di Jakarta akhir pekan lalu.

Dalam Rapat Kerja dengan Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, Jumat (16/1/2015) lalu, mengatakan, untuk mewujudkan hal tersebut, Komite III DPD RI mengajukan usul inisiatif RUU tentang Ekonomi Kreatif.

"Harapannya, melalui industri ekonomi kreatif produk unggulan daerah dapat dikenal secara luas sehingga dapat memajukan kesejahteraan daerah," kata Hardi, Senator asal Provinsi Kepulauan Riau ini.

Sedangkan Menpar Arief Yahya pada kesempatan itu mengatakan,  fokus Ekonomi Kreatif 2014 tertuju pada tiga sektor yaitu kuliner, fashion dan kerajinan.

"Kalau industri manufaktur kita sulit bersaing, tetapi kalau ekonomi kreatif kita mampu.  Kita dorong industri ekonomi kreatif melalui fashion misalnya, itu bisa jadi pangsa yang bagus di luar negeri. Masing-masing daerah di Indonesia punya kain yang bagus. Kita punya beragam corak batik yang bagus," kata Arief.

Menurut Menpar,  sektor pariwisata memiliki pengaruh signifikan dalam pengembangan industri ekonomi kreatif.

"Pariwisata berpotensi sebagai industri unggulan dan menciptakan lapangan kerja lebih besar, karena pariwisata juga mencakup bisnis kuliner, fashion dan kerajinan. Masalahnya infrastruktur, sarana umum, transportasi, kualitas SDM dan hal-hal penunjang kepariwisataan masih belum optimal," katanya.

Dalam rapat kerja tersebut, Komite III DPD RI dan Kementerian Pariwisata RI merekomendasikan beberapa hal antara lain menyepakati dan  mensinergikan upaya pengembangan industri ekonomi kreatif serta optimalisasi inkubasi ekonomi kreatif.

Editor : Surya