Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Seolah Beri Petunjuk, Ambok Maik Hadir dalam Mimpi Sang Istri
Oleh : Romi Chandra
Rabu | 14-01-2015 | 15:20 WIB
istri_ambok_maik_wakapolres.jpg Honda-Batam
Tanre, istri mendiang Ambok Maik saat menanyakan kejelasan pengusutan kasus pembunuhan suaminya kepada Wakapolresta Barelang, AKBP Suryo Dwi Cahyono. (Foto: Romi/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam - Semenjak kepergian suaminya, Ambok Maik, warga Kavling Nongsa yang ditemukan tewas mengapung di dalam sebuah karung di perairan Galang tanpa kepala dan dan tanpa busana, membuat Tanre (30) tidak tenang menjalani hari-harinya. Bayangan suaminya seakan terus menghampiri.

Bahkan, Tanre sempat bermimpi tentang suaminya seperti memberi sebuah petunjuk. Dalam mimpinya itu, Tanre seperti mendengar suara suaminya namun tidak melihat sosoknya.

Dikatakan Tanre, suara yang ia dengar seprti suara suaminya itu, mengatakan kalau kepala suaminya yang hingga kini belum ditemukan itu mengambang di air. Bahkan tiga kali tersangkut.

"Suara itu seperti suami saya. Dia bilang begini, kepala saya mengambang di air dan sudah tiga kali nyangkut. Tapi saya tidak melihat orangnya. Mimpi itu sekitar sebulan yang lalu," jelas Tanre di Mapolresta Barelang, Rabu (14/1/2015).

Selain itu, Tanre juga mengaku tidak pernah nyenyak tidur semenjak kejadian ini. Suaminya selalu datang dalam mimpi. "Ya kalau mimpi, almarhum sehat bugar. Tapi yang sekali itu beda," tambahnya.

Biayai Hidup Menjahit Pakaian
Semenjak suaminya meninggal, Tanre terus berusaha mencari nafkah untuk membiayai kebutuhan sehari-hari. Ia bekerja dengan tante suaminya sebagai tukang jahit. Walaupun upahnya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, namun ia hanya bisa bersikap pasrah dan sabar.

"Saya ikut dengan tantenya suami saya sebagai tukang jahit. Ya hasilnya tidak maksimal, tapi setidaknya bisa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Anak-anak tetap sekolah, mas," tutup Tanre.

Pantauan di Mapolresta Barelang, Tanre yang mendatangi Mapolres untuk menanyakan perkembangan kasus suaminya, saat bertemu dengan Waka Polresta Barelang, AKBP Dwi Suryo Cahyono, langsung diarahkan ke Satreskrim untuk mendapat keterangan lebih lanjut. Sementara pewarta belum mendapatkan keterangan lebih lanjut dari kepolisian.

Seperti berita sebelumnya, pihak keluarga Ambok Maik, Warga Kavling Nongsa yang ditemukan tewas tanpa kepala di perairan Galang sangat kecewa karena polisi masih belum mengungkap kasus tersebut.

Jasad Ambok Maik ditemukan tanpa kepala dengan terbungkus karung oleh warga Tanjungbanun, Kecamatan Galang di daerah Pulau Pumpun, Minggu (19/10/2014) siang.

Hasil otopsi yang dilakukan dua dokter spesialis forensik, Evi Diana Fitri yang didatangkan dari Tanjungpinang, dengan dibantu oleh Iptu Galuh dari Polresta Barelang menunjukkan leher korban dipenggal dengan menggunakan senjata tajam saat masih bernyawa.

"Kematian jenazah dari hasil otopsi yang dilakukan karena leher Ambok digorok menggunakan senjata tajam dengan keadaan masih bernyawa," ujar Evi Diana Fitri kepada BATAMTODAY.COM, Senin (20/10/2014) sekitar pukul 18.30 WIB

Namun, imbuh Evi, sebelum lehernya digorok, Ambok dibacok di bagian perut sehingga menyebabkan luka menganga sepanjang 18 cm. Kemudian, ada dua luka tusukan di bagian punggung kanan, dan jari telunjuk sebelah kanan patah.

Meski mendapat tusukan tiga kali, organ bagian dalam pria dengan tinggi 160-165 cm itu tidak mengalami kerusakan. "Jantung, paru-paru, usus yang terburai hingga tulang juga tidak ada yang terkena benda tajam," jelasnya.

Editor: Dodo