Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sudah Tiga Bulan, Kasus Pembunuhan Ambok Maik Masih Misterius
Oleh : Romi Chandra
Rabu | 14-01-2015 | 12:40 WIB
istri_ambok_maik.jpg Honda-Batam
Tanre, istri mendiang Ambok Maik mempertanyakan keseriusan polisi di Batam mengungkap kasus pembunuhan yang menimpa suaminya. (Foto: Romi/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam - Memasuki tiga bulan pasca pembunuhan yang terjadi terhadap Ambok Maik, warga Kavling Nongsa yang ditemukan tewas tanpa kepala di perairan Galang, Batam, polisi masih belum mampu mengungkapnya. Tak hanya belum menemukan titik terang siapa pelaku, hingga kini kepala pria malang itu juga belum ditemukan.

Hal itu sangat disayangkan pihak keluarga. Kekecewaan yang mendalam terhadap lambatnya proses penyelidikan juga diutarakan pihak keluarga. Bahkan hingga kini keluarga hanya disuruh bersabar tanpa mendapatkan keterangan yang jelas.

"Sudah tiga bulan semenjak almarhum ditemukan meninggal. Sampai sekarang belum ada kejelasan sama sekali dari polisi. Setiap ditanya, saya cuma disuruh sabar. Kata polisi mereka masih menyelidiki. Tapi tidak dijelaskan penyelidikannya sudah sejauh mana," kata Tanre (30), istri Ambok Maik saat mendatangi Mapolresta Barelang menanyakan perkembangan kasus suaminya, Rabu (14/1/2015).

Tidak bisa membendung air matanya, Tanre yang datang didampingi bapak mertua atau ayah korban, Daimatiroh (64), mengungkapkan rasa penyesalan dan berkeluh kesah sampai kapan harus bersabar. Mengingat, kepergian suaminya dengan cara sangat tidak wajar.

Dikatakan Tanre, selain belum menemukan kepala suaminya, polisi juga belum menemukan pakaian dan sepeda motor korban, seakan hilang begitu saja. Berkali-kali ia mengungkapkan rasa tidak terima dengan kepergian suaminya dalam kondisi tanpa busana dan tanpa kepala.

"Yang paling saya sesalkan kepalanya itu dimana? Apa salah suami saya sampai-sampai harus dibunuh begitu kejamnya. Jika meninggal dibunuh tanpa memotong-motong tubuhnya, mungkin saya bisa terima. Tapi ini kepalanya tidak ketemu. Bagaimana saya bisa sabar dan tenang?" keluh Tanre sambil menghapus air mata menggunakan jilbab yang ia kenakan.

Lagi-lagi kedatangan ia ke Mapolres kali ini, kembali ingin menanyakan sejauh mana perkembangan penyelidikan yang dilakukan polisi. Ditemui di lobi Mapolresta Barrlang, ia masih menunggu penyidik yang belum berada di kantor.

"Sebelumnya saya juga sudah menghadap Kapolres menanyakan hal ini. Tapi jawabannya tetap sama. Saya disuruh bersabar dan masih dalam penyelidikan. Sekarang saya datang lagi ingin menanyakan hal yang sama. Tujuan saya hanya satu, menanyakan sudah sejauh mana penyelidikannya," terang Tanre.

Ia sangat berharap kepolisian secepat mungkin mengungkap kasus kematian suaminya. Selain berharap bisa menangkap pelaku, ia lebih memfokuskan agar polisi bisa menemukan kepala suaminya.

"Tentunya saya berharap pelakunya ditangkap. Tapi yang paling utama saya sangat berharap kepalanya bisa ditemukan. Jika nanti polisi menangkap pelakunya, saya juga ingin bertanya seberapa besarnya kemarahan pelaku sampai menghukum suami saya dengan cara seperti itu," pungkasnya.

Jasad Ambok Maik ditemukan tanpa kepala dengan terbungkus karung oleh warga Tanjungbanun, Kecamatan Galang di daerah Pulau Pumpun, Minggu (19/10/2014) siang.

Hasil otopsi yang dilakukan dua dokter spesialis forensik, Evi Diana Fitri yang didatangkan dari Tanjungpinang, dengan dibantu oleh Iptu Galuh dari Polresta Barelang menunjukkan leher korban dipenggal dengan menggunakan senjata tajam saat masih bernyawa

"Kematian jenazah dari hasil otopsi yang dilakukan karena leher Ambok digorok menggunakan senjata tajam dengan keadaan masih bernyawa," ujar Evi Diana Fitri kepada BATAMTODAY.COM, Senin (20/10/2014) sekitar pukul 18.30 WIB

Namun, imbuh Evi, sebelum lehernya digorok, Ambok dibacok di bagian perut sehingga menyebabkan luka menganga sepanjang 18 cm. Kemudian, ada dua luka tusukan di bagian punggung kanan, dan jari telunjuk sebelah kanan patah.

Meski mendapat tusukan tiga kali, organ bagian dalam pria dengan tinggi 160-165 cm itu tidak mengalami kerusakan. "Jantung, paru-paru, usus yang terburai hingga tulang juga tidak ada yang terkena benda tajam," jelasnya.

Editor: Dodo