Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kepergok Curi Helm di Pasar Sagulung, Remaja Ini Digebuki Warga
Oleh : Gabriel P Sara
Selasa | 13-01-2015 | 18:34 WIB
remaja_curi_helm.jpg Honda-Batam
Mu, saat diperiksa di Mapolsek Sagulung. (Foto: Gabriel P Sara/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam - Seorang remaja berinisial Mu (16) yang tinggal di Sagulung Baru (Saguba), babak belur dihajar massa setelah kepergok mencuri sebuah helm merk LTD di Pasar Sagulung, Selasa (13/2015). Setelah diamuk massa, Mu langsung digiring ke Mapolsek Sagulung oleh warga.

Di ruang penyidik Polsek Sagulung, Mu mengakui tidak ada niat untuk mencuri helm tersebut. Namun aksi nekatnya itu setelah dipaksa oleh temanya yang bernama Aziz.

"Kami pulang cari kerjaan. Sampai di pasar itu (Pasar Sagulung, red) dia (Aziz, red) maksa aku untuk ambil helm itu. Kebetulan helmnya di atas jok motor. Saya dipaksa karena tidak ada uang, jadi saya nekat, Bang," ujar Mu kepada BATAMTODAY.COM di ruang penyidik Polsek Sagulung.

Mu mengatakan, saat itu Aziz bertugas mengendarai motor untuk siap kabur setelah berhasil ambil helm. Sementara dia sendiri bertugas untuk mengambil helm incaran mereka berdua.

"Kami pakai motor Yamaha Vega. Awalnya saya nggak mau, tapi dia terus maksa saya untuk mencuri helm itu. Rencananya, setelah kami ambil, helm itu kami jual lagi," kata Mu yang hanya bersekolah sampai kelas 3 SD itu.

Namun saat hendak mengambil helm tersebut, pemilik helm yang memergoki sendiri dan berteriak maling. Warga sekitar yang mendengar langsung mengejar Mu, kemudia menghajarnya.

Beruntung warga yang mengajar tersebut tiba-tiba saja berhenti karena melihat Mu masih di bawah umur. "Yang punya helm itu dapat sendiri. Pas dia (pemilik helm, red) teriak maling, Azis langsung kabur meninggalkan saya. Saya dipukul sama warga, tapi tidak terlalu parah. Saya baru dua kali mencuri helm seperti ini," ujarnya.

Sandainya helm berhasil dicuri, lanjut Mu, ia akan memberikan kepada Azis untuk menjualnya seharga Rp180 ribu. Namun aksi keduanya itu malah buntung dan harus berurusan dengan pihak kepolisian.

"Kalau laku terjual, biasanya Azis kasih aku hanya Rp15 ribu aja, sisanya buat dia. Aku nyesal, Bang, aku nggak mau mencuri lagi. Curi tadi pun karena terpaksa karena belum dapat kerja dan nggak punya uang saya, Bang," katanya. (*)

Editor: Roelan