Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jangan Hanya Berharap Ijazah Jika Sekolahkan Anak ke Pesantren
Oleh : Harjo
Senin | 05-01-2015 | 11:11 WIB
soerya_pesantren.jpg Honda-Batam
Wagub Soerya Respationo saat melakukan peletakan batu pertama pembangunan Pondok Pesantren Mamba'us Sholihin di Tanjunguban Utara, kemarin.

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - KH Masbuhin Faqih pengasuh Pondok Pesantren Pusat Mamba'us Sholihin Gresik Jawa Timur, menyampaikan agar orangtua yang memasukkan anak ke sekolah pesantren hanya sekedar berharap mendapatkan ijazah dari pesantren, karena yang lebih penting adalah masalah ahlak dan meningkatkan akidahnya.

"Jangan sampai orangtua menyekolahlkan anaknya di pesantren, hanya sekedar berharap ijazah dari pesantren. Karena yang lebih penting adalan pembentukan ahlak dan akidahnya," ujar KH Masbuhin Faqih, dalam acara peletakan batu pertama pembangunan Pesantren Mamba'us Sholihin Bintan di Kelurahan Tanjunguban Utara, Minggu (4/1/2015) kemarin.

Dijelaskan asal mula berdirinya Pondok Mamba'us Sholihin Bintan, setelah  pengurusnya mengunjungi pusat pondok tersebut yang ada di Gresik Jawa Timur. Sebanyak 20 santri setuju mendirikan pondok pesantren di Bintan yang selanjutnya membebaskan lahan seluas dua hektar untuk pembangunan pesantren itu.

"Dalam perjalanannya sempat terkendala masalah pendanaan, maka pusat Yayasan Pesantren Mamba'us Sholihin pun memberikan bantuan, hingga pembebasan lahan dan pembangunan pun bisa mulai dikerjakan," katanya.

Sementara itu, Ketua Forum Kerjsama Pondok Pesantren Kepri, KH Usman Ahmad, menyebutkan hingga saat ini di Kepri sudah ada 34 pondok pesantren dan Mamba'us Sholihin adalah yang ke-35. Dalam perkembangannya, forum ini memang tidak pernah padam dalam memperjuangkan agama Allah dengan harapan semangat yang sudah ada harus diwarisi oleh generasi muda.

"Kalau Kepri dipagari dengan pesantren maka akan selalu aman. Kita tidak boleh lemah, harus kita wujudkan keturunan yang tidak lemah fisik, apalagi lemah ahlaknya," tegasnya.

Wakil Gubernur Kepri, Soerya Respationo, mengatakan keberadaan pondok pesantren harus berhasil mencetak anak bangsa yang memiliki ahlak dan akidah yang baik serta dituntut berpengetahuan yang luas.

"Di era globalisasi perlu dipersiapkan anak bangsa yang tangguh dan memiliki pengetahuan luas. Pembangunan Pondok Pesantren Mamba'us Sholin, semoga  tidak berhenti dengan peletakan batu pertama, tapi yang lebih penting batu-batu berikutnya. Namun harus dilakukan dengan bersama-sama," tegas Soerya.

Soerya menyebutkan guna mendukung kelangsungan dari pondok pesantren yang baru di mulai pembangunan akan dibahasnya bersama tingkat Pemerintah Provinsi Kepri. " Kalau untuk memberikan bantuan, kita akan bicarakan baik di pemerintahan dan rekan-rekan lainnya," katanya.

Editor: Dodo