Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Cara Cerdas Disiplinkan Anak Hiperaktf
Oleh : Redaksi
Senin | 05-01-2015 | 09:56 WIB
cara_cerdas_disiplinkan_anak_adhd.jpg Honda-Batam
Foto ilustrasi/net

BATAMTODAY.COM - TAK ada yang membantah jika menangani --apalagi membesarkan-- anak dengan gejala ADHD (attention defisit and hiperactivity disorder) atau gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas. Orang-orang tua juga 'rajin' mengomel dan berteriak-teriak ketika anaknya bertingkah.

Tapi, omelan bahkan teriakan yang demikian gencarnya tak jua menyurutkan perilaku anak. Menggunakan kekerasan fisik? Oo tentu tidak boleh.

Mungkin cara yang dipaparkan Additide Magazine berikut bisa dilakuan orang tua untuk mendisiplinkan anaknya yang ADHD.

1. Redamlah Omelan
Mengasuh anak ADHD memang sungguh menantang kesabaran orang tua. Sama seperti semua anak-anak yang terkadang membuat pilihan yang buruk pada perilaku mereka sendiri, orang tua pun dapat membuat keputusan yang buruk dalam mendisiplinkan perilaku ini.

Alih-alih menggunakan pendekatan tegas dan penuh kasih sayang, orang tua dengan anak ADHD cenerung mengabaikan "siklus" omelan ataupun hukuman. Cobalah berusaha untuk meredam dan mengerem omelan Anda.

2. Tangani dengan Cepat
Singkirkan orang atau benda pemicu untuk mencegah perilaku buruknya. Contohnya, jika anak Anda mulai bertengkar rebutan mainan saat bermain dengan kawannya, Anda bisa berkata, "Dodi, duduk di sana. Ani, berdiri di sini. Ibu akan mengambil ini dan memasangnya di sini".

Demikian pula jika anak Anda baru pulang ke rumah saat makan malam dan menolak untuk mencuci tangan sebelum makan. Langsung mengambil piringnya dari meja dan tanpa bersuara tangan Anda menunjuk ke tangannya (sebagai perintah cuci tangan).

3. Jangan Abaikan Kenakalan Anak Anda
Anda harus menanggapi perilaku anak ketika baik maupun buruk. Jika tidak, anak Anda mungkin membaca sikap diam Anda seolah mengisyaratkan bahwa anak Anda merasa tindakannya tidak pernah diperhatikan atau bahkan anak akan mengacuhkan Anda.

Parahnya, anak Anda bisa menganggap bahwa tindakan Anda yang mendiamkan perilakunya sebagai tanda "merestui" apa yang dilakukannya.

4. Ringkas
Banyak omong saat mendisiplinkan anak tak berguna. Gunakan kata-kata yang tegas dan ringkas.

Semakin sedikit kata-kata yang Anda gunakan untuk mendisiplinkan anak Anda, semakin efektif (dan mendengarkan). Beritahu anak Anda sekali, sangat jelas, apa yang Anda harapkan dari dia. Kemudian berhentilah bicara.

5. Jangan Banyak Ngoceh
Sangat penting diketahui bahwa Anda jangan selalu mengoceh ketika anak Anda melakukan tindakan yang salah. Kata-kata yang menjemukan seperti setiap kali mereka hendak jalan di luar trotoar, salah jalan, dan sebagainya. Akhirnya, anak tidak akan memiliki "daya tarik" sama sekali dan akhirnya menjadi jemu.

6. Tetap Tenang
Jangan biarkan kemarahan Anda mengalahkan hal-hal baik yang ada pada diri Anda. Katakan pada diri Anda bahwa Anda tidak akan membuka mulut sampai cukup tenang untuk berbicara pada volume normal dan dengan nada ramah. Tenangkan diri, luangkan waktu beberapa menit saja, dan segelas air putih mungkin bisa membantu menenangkan diri Anda.

7. Jangan Membentak
Cobalah untuk tidak membentak seperti perintah militer. Membentak menunjukkan pada anak seolah-olah Anda yang paling berkuasa, telah kehilangan kendali. Membentak juga membuka pintu bagi anak Anda untuk merespon yang sama atau ikut membentak.

8. Berilah Hukuman yang Tepat
Berikan hukuman atau sanksi yang tepat ketika anak Anda melakukan tindakan yang salah. Misalnya minumannya tumpah saat si anak menuangkan ke gelas. Berilah hukuman agar dia membersihkan tumpahan itu, kemudian Anda menuangkan ke gelasnya dan meletakkan di tempat yang aman. Tidak ada alasan untuk menyalahkan atau membentaknya.

9. Jangan Berlebihan
Sangat penting bahwa Anda tidak menghukumnya secara berlebihan saat melakukan tindakan yang salah. Dalam kebanyakan kasus, hukuman yang keras, seperti memukul, justru mendorong anak-anak ADHD berperilaku licik agar tidak dihukum pada waktu berikutnya. Mereka bahkan bisa meragukan kasih sayang Anda dan menghindar dari Anda. (*)

Editor: Roelan