Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kerugian Materi Akibat Banjir di Malaysia Diperkirakan Capai 1 Miliar Ringgit
Oleh : Redaksi
Sabtu | 03-01-2015 | 12:47 WIB
banjir_di_malaysia_dari_udara.jpg Honda-Batam
Banjir yang melanda salah satu negara bagian di Malaysia. (Foto: net)

BATAMTODAY.COM, Kuala Lumpur - Banjir yang melanda beberapa negara bagian di Malaysia pada akhir tahun lalu disebut sebagai yang terbesar dalam sejarah negara itu. Selain merendam sejumlah infrastruktur, banjir itu juga menyebabkan ratusan ribu penduduk mengungsi, 69.000 ha perkebunan karet dan 50.000 ha pekebunan kelapa sawit ikut terendam.

Laporan dari Kelantan saja, ada sekitar 150.000 petani dan peternak yang sawah dan perkebuunan sayurnya hancur, ternak yang tenggelam dan kolam ikan yang terendam.

Seperti dikutip dari The Star, kerugian akibat banjir bandang yang melanda pantai timur Malaysia itu diperkirakan hampir 1 miliar ringgit atau sekitar 3,5 tirilun rupiah. Sementara beberapa pejabat di Malaysia, kerugiannya ditaksir 'hanya' 878 juta ringgit.

Perkiraan anggaran versi pemerintah itu antara lain 350 juta untuk perbaikan sekolah-sekolah yang rusak di lima negara bagian, 200 juta untuk perbaikan properti, 100 juta untuk perbaikan jalan di Kelantan, 132 juta untuk perbaikan jalan di Terengganu, dan 96 juta ringgit untuk memperbaiki 93 lereng bukit yang longsor bukit di sepanjang jalan yang rusak di empat negara bagian.

Namun, tulis The Star, kalkulasi itu tidak termasuk kerugian yang ditanggung oleh sektor perkebunan karet, kelapa sawit dan pertanian, yang adalah salah satu kegiatan ekonomi utama bagi penduduk negara-negara pantai timur.

Asosiasi Pengusaha Kecil Nasional (Nash) mengatakan sedang melakukan survei atas kerugian yang diderita 119.000 petani. "Ini adalah banjir mengerikan dan terparah bagi petani kelapa sawit di Pahang dan Terengganu serta petani karet di Kelantan," kata Aliasak Ambia, Presiden Nash. (*)

Editor: Roelan