Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Inilah Manfaat dan Efek Samping Air Suling
Oleh : Redaksi
Selasa | 30-12-2014 | 14:18 WIB
ilustrasi_air_suling.jpg Honda-Batam
Foto ilustrasi/net

BATAMTODAY.COM - MASIH terdapat perdebatan apakah air distilasi (air suling) aman untuk dikonsumsi. Selain dikonsumsi, air distilasi banyak digunakan untuk tujuan penelitian di laboratorium.

Air distilasi (air suling) dibuat dengan merebus air biasa untuk mendapatkan uapnya. Uap ini kemudian dikondensasi (diembunkan) dan dikumpulkan dalam wadah yang bersih. Pengotor yang awalnya terkandung dalam air tertinggal di wadah asal dan tidak ikut menguap.

Air distilasi dianggap sebagai bentuk air paling murni karena mengandung kontaminan dengan level minimal. Air distilasi sering digunakan sebagai air aki serta untuk konsumsi manusia.

Sebagian perusahaan minuman juga menggunakannya untuk memastikan produk mereka terbuat dari air murni.

Air minum distilasi juga banyak ditemukan dijual di supermarket serta tempat umum lainnya.

Proses penyulingan (distilasi) melibatkan proses mendidihkan, menguapkan, dan kondensasi uap. Proses ini menghilangkan elemen padatan dan membuat air distilasi menjadi murni.

Mengonsumsi air distilasi dianggap bermanfaat karena menyerap zat beracun dan membuangnya dari tubuh. Senyawa asam karbonat terbentuk ketika air distilasi kontak dengan karbon dioksida.

Seperti kita semua tahu skala pH digunakan untuk mengetahui apakah suatu zat bersifat asam, basa, atau netral. Asam menurunkan nilai pH air suling. Hal ini membuatnya mampu melarutkan banyak logam yang kontak dengannya.

Begitu pula, sebagian nutrisi makanan dapat larut saat dimasak menggunakan air suling sehingga tubuh tidak mendapatkan cukup nutrisi. Oleh karena itu, penggunaan air distilasi dalam diet harus dipertimbangkan sangat hati-hati dan tidak boleh digunakan dalam jangka panjang.

Alih-alih mendapatkan manfaat, Anda mungkin akan kehilangan berbagai nutrisi penting.

Keuntungan
1. Menurut sebuah studi oleh Academy of Natural Healing, air distilasi dapat menyingkirkan endapan mineral yang terkumpul dalam sendi sehingga membantu mencegah arthritis.

2.  Air distilasi bebas dari racun mikroskopis seperti bakteri, virus, jamur, dan protozoa yang hadir dalam air keran.

3. Air distilasi tidak mengandung bahan kimia seperti fluoride dan klorin yang biasanya ditambahkan dalam air keran dan mungkin terdapat dalam air minum kemasan.

4. Air distilasi diyakini mampu menghilangkan mineral dalam sel dan mencegah kondisi seperti batu empedu.

5. Air distilasi tidak mengandung kalsium, garam, dan magnesium yang biasanya terdapat dalam air keran dan air kemasan. Hanya saja, berbagai mineral ini dapat diperoleh dari makanan.

Kerugian
1. Konsumsi air distilasi secara berlebih akan menyerap lebih banyak karbon dioksida.

2. Dalam jangka panjang, asupan rutin menyebabkan cepat hilangnya elektrolit dalam tubuh.

3. Kekurangan berbagai elektrolit penting seperti sodium, klorida, kalium, dan mineral tertentu bisa menyebabkan denyut jantung tidak teratur dan fluktuasi tekanan darah.

Kesimpulan
Terdapat banyak penyuling air dan mesin reverse osmosis yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Penyulingan dipilih karena sebagian pengotor dan bahan kimia seperti fluoride dan senyawa organik tidak stabil masih tetap tinggal meskipun telah melalui penyaringan air.

Namun, jika seseorang minum air distilasi terlalu sering maka tingkat keasaman tubuh akan naik. Air distilasi akan menjadi semakin asam ketika karbon dioksida diserap dari udara.

Itu sebab, menimbang manfaat dan efek samping mengkonsumsi air distilasi menjadi sesuatu yang penting. Belum terdapat bukti konkrit yang mendukung klaim bahwa air distilasi lebih baik untuk kesehatan daripada air biasa.

Karena merupakan bentuk paling murni, air distilasi merupakan pelarut logam dan substansi lain yang bisa berbahaya jika dikonsumsi secara teratur. Konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami ketidaknyamanan atau masalah setelah minum air distilasi (air suling). (*)

Sumber: amazine.co