Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hasil UN Bisa Dimanfaatkan untuk Perancangan Proses Pembelajaran Individu
Oleh : Redaksi
Selasa | 30-12-2014 | 12:48 WIB
ilustrasi kelulusan UN - lempar tas.jpg Honda-Batam
Foto ilustrasi kelulusan/net.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Data hasil ujian nasional (UN) yang selama ini dimanfaatkan oleh pemerintah untuk pemetaan dan perbaikan kebijakan, pemanfaatannya bakal lebih dioptimalkan baik untuk siswa, orang tua, sekolah, maupun dinas pendidikan. Selain itu, data hasil UN juga bisa digunakan untuk proses pembelajaran individu (PPI).

"Dengan data UN, seorang peserta didik dapat mengetahui rerata nilai UN-nya dibandingkan dengan rerata nilai UN, baik di sekolah, provinsi, maupun nasional. Hasil UN dapat dimanfaatkan untuk dikembangkan lebih jauh dalam proses belajar mengajar di level individu," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayan (Mendikbud), Anies Baswedan, pada rapat koordinasi UN dengan perwakilan dinas pendidikan provinsi seluruh Indonesia di gedung Kemdikbud, Jakarta, Senin (29/12/2014) kemarin.

Anies mengilustrasikan laporan hasil UN bagi siswa. Seorang siswa, kata dia, dapat mengetahui kelemahannya dalam materi trigonometri pada mata pelajaran matematika. Dia juga dapat membandingkan penguasaan terhadap materi itu dengan teman-teman di sekolahnya.

Nantinya, kata Menteri Anies, hasil UN juga dapat dimanfaatkan oleh Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dan Musyarawah Kerja Kepala Sekolah (MKKS). "UN juga mulai digunakan sebagai rujukan bagi anak Indonesia yang ingin mendaftar ke sekolah di luar negeri," kata Anies seperti dikutip dari laman kementerian.

Selain itu, pemerintah saat ini sedang melakukan verifikasi lapangan mengenai data para peserta UN menggunakan data pokok pendidikan (dapodik). Diharapkan, kualitas UN dapat lebih ditingkatkan lagi mulai dari soal hingga kredibilitas penyelenggaraannya.

Anies menambahkan, pelaksanaan UN berbasis komputer belum diimplementasikan dan masih dalam tahap uji coba karena fasilitas komputer yang terbatas. "Uji coba CBT (computer based-test) jalan terus. Jadi bukan dua model penyelenggaraan," jelasnya. (*)

Editor: Roelan