Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mayoritas Sekolah di Tanjungpinang Pilih Gunakan Kurikulum 2013
Oleh : Habibi
Senin | 29-12-2014 | 09:50 WIB
dadang_ag.JPG Honda-Batam
Dadang AG, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tanjungpinang.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Mayoritas sekolah di Kota Tanjungpinang memilih untuk tetap menggunakan Kurikulum 2013 meskipun secara terbatas. Kendati demikian, implementasi Kurikulum 2014 haya berlaku untuk kelas 7 dan kelas 10, selebihnya yaitu kelas 8 dan 9 juga kelas 11 dan 12 kembali kepada Kurikulum 2006, meskipun telah pernah mengikuti Kurikulum 2013.

"Ada juga yang kembali full ke Kurikulum 2006, tapi mayoritas ikut Kurikulum 13, baik itu sekolah sasaran maupun sekolah bukan sasaran. Tapi untuk SMAN 2 mereka memilih kembali ke Kurikulum 2006 penuh," ujar Dadang AG, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tanjungpinang, kepada BATAMTODAY.COM, belum lama ini.

Dadang mengakui mayoritas sekolah yang memilih untuk menerapkan Kurikulum 2013 tersebut sebagai persiapan tahun 2019 karena Menteri Kebudayaan Pendidikan Dasar dan Menengah memandatkan bahwa pada tahun 2019 barulah Kurikulum 2013 diimplementasikan di seluruh sekolah di Indonesia.

"Selanjutnya nanti sekolah-sekolah ini menunggu keputusan menteri, apakah mereka dibenarkan tetap melaksanakan Kurikulum 2013 atau tidak diizinkan. Sama halnya dengan SMAN 2, tetap menunggu keputusan menteri apakah boleh atau tidak, karena SMAN 2 adalah salah satu sekolah percontohan," jelasnya.

Mengenai sikap pihak SMAN 2 sendiri, Dadang mengaku itu adalah hak sekolah. Menurutnya, jika memang dilihat dari semua segi bahwa memang belum mau melaksanakan, maka itu diperbolehkan.

"Yang jelas tidak memberatkan, mereka memang kembali ke Kurikulum 2006. Namun Pak Encik (Encik Abdul Hajar, Kepala SMAN 2 Tanjungpinang, red) mengatakan bahwa mereka tetap pada metode Kurikulum 2013, jadi tidak ada masalah. Yang jelas siswa nyaman belajar dan prestasi meningkat," jelas Dadang. (*)

Editor: Roelan