Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kepala Dinas Pendidikan Kepri Sayangkan Ada Sekolah Sasaran yang Tak Gunakan Kurikulum 2013
Oleh : Habibi
Kamis | 25-12-2014 | 12:39 WIB
yatim_mustafa.jpg Honda-Batam
Yatim Mustafa, Kepala Dinas Pendidikan Kepri.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Yatim Mustafa, menyayangkan adanya sekolah di perkotaan yang tidak melanjutkan penggunaan Kurikulum 2013.  Pasalnya, daerah telah menghabiskan anggaran hingga miliaran rupiah untuk melatih guru.

"Kita sudah habiskan Rp5 miliar lebih untuk melatih dan memabtu guru agar paham tentang Kurikulum 2013. Yaa sayang jika memang ada sekolah yang mundur, apalagi daerah perkotaan. Kalau di hinterland saya maklumi," ujar Yatim, kepada BATAMTODAY.COM, Rabu (24/12/2014).

Keprihatinan itu disampaikan Yatim ketika tahu ada salah satu sekolah negeri di Tanjungpinang yang telah menjadi sekolah sasaran, malah kembali menggunakan Kurikulum 2006.

Yatim juga mengaku menyayangkan kebijakan Menteri Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah, Anis Rasyid Baswedan, yang menghentikan sementara implementasi kurikulum tersebut. Pasalnya menurut dia, menteri yang lama telah melakukan kajian serius.

"Ini kerja besar, tidak mungkin menteri yang dahulu main-main dalam mengambil kebijakan karena hal ini menyangkut hajat hidup orang banyak. Yaa sangat sayang, karena Kurikulum 2013 itu sempurna dan sudah bagus," terang Yatim.

Sementara itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tanjungpinang sendiri telah membebaskan pihak sekolah untuk memilih apakah menggunakan tetap menggunakan Kurikulum 2013 atau kembali ke Kurikulum 2006. Pasalnya menurut Permendikbud Nomor 160 tahun 2014 menyatakan menarik Kurikulum 2013 dan sekolah yang menerapkan kurikulum tersebut hanyalah sekolah sasaran saja.

"Namun untuk sekolah percontohan juga diperkenankan untuk mundur jika memang dirasakan belum sanggup melaksanakan Kurikulum 2013. Hanya saja tidak dihentikan, tetap sekolah harus mempersiapkan diri karena tahun 2019 kemungkinan semua sekolah akan melaksanakan Kurikulum 2013 setelah direvisi oleh kementrian tentunya," ujar Dadang AG, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tanjungpinang. (*)

Editor: Roelan