Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Daya Ingat Orang yang Ompong Lebih Buruk
Oleh : Redaksi
Senin | 22-12-2014 | 16:43 WIB
lansia_ompong.jpg Honda-Batam
Foto ilustrasi/net

BATAMTODAY.COM - OMPONG dan daya ingat ada kaitannya, kata peneliti dari English Longitudinal Study of Ageing (ELSA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang lanjut usia (lansia) yang ompong 10 persen lebih buruk dalam hal daya ingat dan kecepatan berjalan dibanding lansia yang masih bergigi.

Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American Geriatrics Society itu mengamati 3.166 orang lansia yang berusia 60 tahun atau lebih di Inggris. Para partisan menjalani tes daya ingat dan kecepatan berjalan.

Hubungan antara jumlah gigi dan daya ingat dijelaskan setelah hasil sepenuhnya disesuaikan untuk berbagai faktor, seperti karakteristik sosiodemografi, masalah kesehatan yang ada, kesehatan fisik, perilaku kesehatan, seperti merokok dan minum, depresi, biomarker yang relevan, dan status sosial ekonomi. Namun, setelah disesuaikan dengan faktor-faktor yang memungkinkan, lansia ompong masih berjalan sedikit lebih lambat dibandingkan dengan lansia bergigi.

Penelitian ini untuk mencari tahu penyabab lansia di Inggris yang ompong dan memiliki daya ingat dan fungsi fisik yang lebih buruk 10 tahun kemudian dan tampak lebih jelas pada usia 60 sampai 74 tahun dibandingkan mereka yang berusia 75 dan lebih tua.

"Kehilangan gigi dapat digunakan sebagai penanda awal penurunan mental dan fisik dalam usia yang lebih tua, khususnya di kalangan lansia 60-74 tahun," kata penulis Dr Georgios Tsakos, dari Departemen Epidemiologi dan Kesehatan Masyarakat, University College London (UCL).

"Kami menemukan bahwa penyebab umum kehilangan gigi dan penurunan mental dan fisik sering dikaitkan dengan status sosial ekonomi karena menyoroti pentingnya determinan sosial yang lebih luas, seperti pendidikan dan kekayaan untuk meningkatkan kesehatan mulut dan umum anggota masyarakat yang paling miskin," kata Tsakos dalam rilis UCL.

"Terlepas dari apa yang ada di balik hubungan antara gigi dan penurunan fungsi tersebut, diakui kehilangan gigi yang berlebihan memberikan kesempatan untuk identifikasi sebagai awal lansia yang berisiko tinggi mengalami penurunan mental dan fisik lebih cepat di kemudian hari. Ada banyak faktor dimungkinkan penyebab penurunan ini, seperti faktor gaya hidup dan psikososial faktor," katanya. (*)

Editor: Roelan