Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Teknologi Wireless Disebut Bisa Merusak Otak
Oleh : Redaksi
Senin | 15-12-2014 | 09:43 WIB
ghandiradiation.gif Honda-Batam
Efek sinyal ponsel dan penetrasinya ke otak. (Foto: net)

BATAMTODAY.COM - PADA April 2014 lalu, Kelompok Kerja BioInitiative --terdiri dari 29 ahli dari 10 negara, 10 orang di antaranya memegang gelar medis, 21 PhD, dan tiga MSCs, MA atau MPHs--menyatakan adanya bukti yang berkembang bahwa teknologi nirkabel menyebabkan kerusakan otak, tumor dan sejumlah kondisi kesehatan kronis.

Berdasarkan hasil penelaahan ilmu sains yang dirilis pada 2012 dan 2013, Lennart Hardell MD PhD, di Orebro University, Swedia, mengatakan, ada pola yang konsisten dari peningkatan risiko glioma (tumor otak ganas) dan neuroma akustik, dengan menggunakan ponsel dan telepon nirkabel (cordless).

Berikut adalah beberapa fakta cepat tentang bahaya teknologi nirkabel seperti yang dilansir Natural News:

1. Pada 2007, Kelompok Kerja BioInitiative merilis sebuah dokumen setebal 650 halaman dengan lebih dari 2.000 studi yang menghubungkan paparan frekuensi radio (RF) dan medan eletromagnetik (EMF) dengan kanker, penyakit Alzheimer, kerusakan DNA, disfungsi sistem kekebalan tubuh, kerusakan sel dan pengurangan jaringan.

2. Pada Mei 2011, Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk Penelitian Kanker telah mengkategorikan "frekuensi radio dan medan elektromagnetik dimungkinkan sebagai karsinogenik pada manusia berdasarkan peningkatan risiko untuk glioma, jenis ganas kanker otak, terkait dengan penggunaan ponsel nirkabel."

3. Pada April 2012, American Academy of Environmental Medicine (AAEM), sebuah organisasi nasional dokter medis dan osteopathic, menyimpulkan bahwa kerusakan genetik, cacat reproduksi, kanker, degenerasi saraf dan disfungsi sistem saraf, disfungsi sistem kekebalan tubuh, kognitif efek, protein dan kerusakan peptida, kerusakan ginjal, dan efek perkembangan, semuanya telah dilaporkan dalam literatur ilmiah peer-review.

Namun, ada tiga cara sederhana untuk mengurangi paparan terhadap radiasi nirkabel yang membahayakan otak.

1. Saat berbicara di ponsel, jauhkan ponsel tersebut dari tubuh Anda. Gunakan mode speaker-phone atau headset kabel (bukan bluetooth) Sesering mungkin.

2. Minimalkan paparan. Upayakan untuk mengurangi penggunaan ponsel dan menggunakan telepon kabel -terutama untuk percakapan lebih lama. Untuk mengurangi paparan ponsel Anda, berkomunikasilah melalui pesan teks daripada membuat panggilan.

3. Matikan ponsel Anda, terutama pada malam hari. Meskipun sudah di-power-off, jauhkan ponsel itu dari kepala Anda sesering mungkin.

Selain itu, monitor bayi nirkabel, laptop dan alat pengukur "pintar" akan meningkatkan paparan terhadap radiasi gelombang mikro.

Kemudian, inilah peringatan jika anak Anda memiliki ponsel. Pada 2011 lalu, Badan Internasional untuk Penelitian Kanker -komite yang terdiri dari 27 ilmuwan dari 14 negara yang berbeda- mengatakan bahwa "anak-anak yang berusia di bawah 20 tahun lima kali lipat lebih berisiko dibanding yang berusia di atas 50 tahun saat menggunakan ponsel. (*)

Editor: Roelan