Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mayat Wanita yang Dimutilasi di Malaysia Dipastikan Warga Indonesia
Oleh : Romi Chandra
Rabu | 10-12-2014 | 19:31 WIB
ilustrasi_mayat.jpg Honda-Batam
Foto ilustrasi/net

BATAMTODAY.COM, Batam - Seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia yang diketahui bernama Sri Panuti (43), ditemukan tewas di kebun sawit Kampung Majuh, Ipoh, Perak, dalam kondisi mengenaskan. Tubuh wanita asal Batang, Jawa Tengah, ini ditemukan dalam sebuah karung dengan kondisi terpotong-potong atau dimutilasi pada Jumat (28/11/2014) lalu.

Kejadian ini juga menjadi perhatian serius bagi KBRI di Kuala Lumpur setelah mendapat laporan dari pihak keluarga dari kampung halamannya. Pasalnya, keluarga korban mendapat kabar dari teman dekatnya, Hendra, yang juga bekerja di kebun kelapa sawit tersebut.

Wakil Duta Besar RI di Malaysia, Hermono, mengatakan, kabar tewasnya salah satu tenaga kerja dari Indonesia dengan kondisi mengenaskan itu menjadi sorotan KBRI dan akan menindaklanjutinya.

"Kami dapat laporan dari keluarga korban di kampung halamannya. Keluarganya sendiri menerima kabar dari teman dekat korban yang bekerja di lokasi itu. Sedangkan mayatnya ditemukan oleh warga sekitar," kata Hermono, yang dihubungi pewarta melalui telepon pada Rabu (12/11/2014).

Saat ini, jasad korban masih berada di salah satu rumah sakit di daerah Ipoh dan sudah dilakukan otopsi. Kepolisian setempat juga sudah mengambil sampel DNA untuk penyelidikan dan memastikan apakah mayat tersebut benar Sri Panuti.

"Mayat itu diyakini adalah Sri Panuti dilihat dari pakaian yang ada pada mayat saat ditemukan. Hendra yakin karena pakaian itu dialah yang memberikan kepada korban. Tapi kita juga harus melakukan tes DNA dengan keluarganya untuk memastikan," tambah Hermono.

Lebih lanjut kata Hermono, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Mabes Polri untuk mendatangi kampung halaman korban untuk mengambil sampel DNA dan mengirimkannya ke Malaysia untuk memcocokkannya.

"Kasus TKI yang dimutilasi seperti ini baru pertama kali terjadi. Tapi kalau yang ditembak mati banyak. Kita akan berupaya mengungkap kasus ini," pungkasnya. (*)

Editor: Roelan