Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Layani Penderita AIDS di Puskesmas, Dinkes Batam Canangkan Program 'Satelit'
Oleh : Irwan Hirzal
Rabu | 10-12-2014 | 07:57 WIB
sri_rupiati_dinkes.jpg Honda-Batam
Sri Rupiati, Kabid Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Penyegahan Lingkungan Dinkes Batam.

BATAMTODAY.COM, Batam - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam mencanangkan program "Satelit HIV/AIDS". Program tersebut bertujuan agar penderita AIDS mendapatkan layanan penanganan medis.

"Program Satelit merupakan layanan  akses informasi HIV/AIDS di tingkat puskesmas di Batam agar penataan penderita  HIV/AIDS nanti akan lebih terakomodir  dan langsung dicek oleh puskesmas," ujar Sri Rupiati, Kabid Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Penyegahan Lingkungan Dinkes Batam, Selasa (9/12/2014).

Dia mengakui kasus HIV/AIDS di Batam belum tertangani secara optimal. Hal itu disebabkan penangananya terhambat dengan akses informasi jumlah penderitanya.

Program Satelit, kata dia, nantinya akan terbentuk tim investigasi penderita HIV/AIDS di tingkat puskesmas, mulai  dari dokternya, konselor dan manajer kasusnya nanti akan bekerja di puskesmas.

"Contohnya, penderita HIV/AIDS yang tercatat di seluruh rumah sakit d itahun ini sebanyak 585 orang, tetapi  yang tertangani hanya 253 orang. Itu  artinya penanganan tidak optimal," ujar Sri.

Dia berharap, dengan ini Dinkes akan dapat mudah mengontrol kasus HIV/AIDS di Batam. Selain itu Sri berharapa dana alokasi khusus  (DAK) dari Kementerian Kesehatan untuk pengadaan obat HIV/AIDS bisa disalurkan ke puskesmas.

"Dana DAK dari kementrian sendiri kan disalurkan untuk rumah sakit saja. Pendistribusikan obat HIV/AIDS diharapkan  bisa disalurkan ke puskesmas," ujar Sri.

Saat ini Dinkes sendiri sedang melakukan persiapan baik dari segi SDM tim satelit maupun sarana dan prasarananya. Nantinya, di tahun 2015 penanganan sudah dilaksanakan secara langsung oleh  pihak puskesmas.

Sri menambahkan, program tersebut akan dilakukan di lima puskesmas di Batam, di antaranya Puskesmas Lubukbaja, Batuaji, Pulau Sambau, Sungai Panas dan Tanjungsengkuang. "Ini baru pertama kali kita adakan di tingkat puskesmas," jelasnya. (*)

Editor: Roelan