Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Peneliti Petakan Jenis Penyakit Manusia
Oleh : Redaksi
Jum'at | 05-12-2014 | 15:01 WIB
pemetaan_penyakit.jpg Honda-Batam
Pemetaan penyakit oleh ilmuwan North Carolina State University.

BATAMTODAY.COM - PENELITI membagi dunia menjadi tujuh wilayah bagi penyakit manusia yang disebabkan vektor atau penyakit yang disebarkan oleh hama, seperti nyamuk malaria. Dunia juga dibagi ke dalam lima wilayah untuk penyakit non-vektor, seperti kolera.

Menariknya, tidak semua daerah itu berdekatan. Inggris Raya dan banyak bekas jajahannya, seperti Amerika Serikat dan Australia, memiliki penyakit yang sama dan diklasifikasikan dalam daerah vektor dan non-vektor yang sama.

Namun penyakit di bekas koloni Inggris di Afrika dan Asia itu berbeda karena bagaimanapun terletak di daerah yang berbeda. Itu menunjukkan bahwa kolonisasi hanyalah salah satu dari beberapa faktor, seperti iklim dan status sosial politik, yang mempengaruhi prevalensi penyakit di daerah tertentu.

"Ini lebih dari sekadar pergerakan manusia. Iklim, sejarah dan geografi tampaknya menjadi faktor penting untuk mengetahui bagaimana penyakit bertahan dan berkembang di seluruh dunia," kata Michael Just, peneliti tanaman dan biologi mikroba di North Caroline State University.

"Memahami bahwa tidak semua patogen di mana-mana dapat menimbulkan konsekuensi bagi kesehatan masyarakat dan masyarakat global secara keseluruhan," imbuh Just seperti dilansir Science Daily.

Peneliti memeriksa 229 negara di dunia untuk ada atau tidak adanya 301 jenis penyakit, 93 berupa vektor dan 208 non-vektor. Ditemukan lebih dari dua daerah vektor penyakit dibanding daerah penyakit non-vektor, yang kemungkinan disebabkan oleh fakta bahwa vektor kadang-kadang memiliki mobilitas terbatas. Seperti nyamuk, hewan tropis yang tak tahan di daerah dingin.

"Para peneliti telah memetakan manusia, hewan dan tumbuhan dan gerakan mereka serta evolusi di seluruh dunia. Tetapi yang hidup dengan kita -hama dan patogen, misalnya- telah diabaikan," kata Just.

 "Penelitian ini merupakan langkah pertama yang baik dalam meneliti hubungan antara manusia dan patogen mereka, yang bisa memiliki implikasi penting bagi kesehatan manusia," jelasnya. (*)

Editor: Roelan