Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dinilai Berhasil, Subsidi untuk Bandara Dabo Naik Jadi Rp29 Miliar
Oleh : Nurjali
Kamis | 04-12-2014 | 19:02 WIB
ka_bandara_dabo_dan_pejabat_kemnhub.jpg Honda-Batam
Kepala Bandara Dabosingkep, Dodi Darma Cahyadi, dan Kasubdit Angkutan Perintis dan Tidak Berjadwal, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan, Musdalifa Muslimin. (Foto: Nurjali/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Dabosingkep - Pemerintah menambah subsidi penerbangan perintis melalui bandara udara Dabosingkep. Bandara ini dinilai berhasil melaksanakan program subsidi penerbangan perintis di tahun 2014.

"Itu bisa dilihat dari subsidi pemerintah yang tahun lalu hanya Rp10 miliar di tahun ini meningkat menjadi Rp29 miliar di tahun depan. Karena itu jadwal penerbangannya juga ditambah," kata Musdalifa Muslimin, Kasubdit Angkutan Perintis dan Tidak Berjadwal, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan, saat berkunjung ke Banda Daosingkep, Kamis (4/12/2014).

Musdalifa menerangkan, kunjungannya ke Dabo adalah bagian dari monitoring dan meninjau langsung kondisi bandara udara yang direncanakan bakal mendapatkan penambahan subsidi untuk penerbangan perintis.

"Ketika kami mendarat tadi, kami sangat terkejut melihat fasilitas yang dimiliki bandara Dabo yang melayani penerbangan perintis jika dibandingkan dengan daerah lain," pujinya.

Dia menjelaskan, dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh pihak Ditjen Perhubungan Udara, peningkatan yang dilakukan oleh Bandara Dabo hampir 100 persen. Hal itu dapat dilihat dari fasilitas yang dimiliki bandara, standar pelayanan yang hampir sama dengan penerbangan komersil, serta peningkatan penumpang yang cukup signifikan.

Sementara itu Kepala Bandara Dabosingkep, Dodi Darma Cahyadi, mengatakan, untuk harga tiket kemungkinan akan naik sesuai dengan keputusan pemerintah. Harga baru itu akan berlaku mulai Januari mendatang.

Namun, imbuhnya, kenaikannya tidak terlalu tinggi. "Harga tiket naik tapi tidak terlalu tinggi, sesuai dengan peraturan pemerintahlah," tegasnya.

Dia juga berharap pemerintah daerah juga turut andil dalam membantu masyarakat dalam penggunaan transportasi udara di Dabo. Salah satunya dengan memberikan bantuan lainnya yang tidak dapat dianggarkan oleh pemerintah pusat.

"Contohnya mungkin untuk rute Batam - Dabo yang belum disubsidi atau seperti yang pernah saya sampaikan relokasi makam Tionghua yang menggunakan lahan milik Bandara Dabo," jelasnya. (*)

Editor: Roelan