Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jarang Merekam Perkembangan Siswa Penyebab Guru Sulit Buat Karya Ilmiah
Oleh : Roelan
Kamis | 04-12-2014 | 09:24 WIB
Hendra_Sudjana,_Kasubdit_PTK_PKLK.jpg Honda-Batam
Hendra Sudjana, Kasubdit PTK Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK), Kementerian Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah. (Foto: Roelan/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Salah satu kendala bagi guru PNS, termasuk guru di SLB, untuk naik pangkat adalah pembuatan karya tulis ilmiah. Penyebabnya, guru jarang merekam perkembangan siswa dari waktu ke waktu. Padahal, penanganan anak berkebutuhan khusus yang berkelanjutan itu bisa dijadikan bahan untuk pembuatan karya tulis.

"Karya tulis ilmiah itu bukanlah skripsi atau disertasi, melainkan apa yang dilakukan mulai dari perencanaan dan refleksi untuk melanjutkan tindakan selanjutnya," kata Hendra Sudjana, Kasubdit PTK Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK), Kementerian Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah.

Hal itu disampaikan Hendra pada saat pelatihan Kurikulum 2013 bagi guru PKLK se-Provinsi Kepulauan Riau di Plaza Hotel Tanjungpinang, kemarin.

Dia menyarankan agar guru SLB selalu mencatat perkembangan anak. "Tidak perlu yang rumit-rumit, bisa dimulai dengan hal-hal yang sederhana seperti melatih anak mengucapkan kalimat 'Ketuhanan Yang Maha Esa'," ujar Hendra, usai menayangkan video seorang guru SLB yang mengajarkan anak berkebutuhan khusus yang kesulitan mengucapkan sila pertama dari Pancasila.
 
Menurutnya, catatan perkembangan dari pengajaran itu bisa dijadikan sebuah karya tulis ilmiah. Namun, masih banyak guru yang belum bisa melakukan karena bingung untuk memulainya.

"Kelemahan guru adalah menuliskan apa yang direncanakan. Jelasnya begini, tulislah apa yang dilakukan, dan lakukan apa yang ditulis," katanya. (*)

Editor: Roelan