Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Merokok di Depan Anak, Mereka Bisa Kecanduan!
Oleh : Dodo
Sabtu | 18-06-2011 | 14:56 WIB

Montreal, batamtoday - Kebanyakan perokok sangat menyadari kesalahan mereka terhadap kesehatan tubuhnya. Namun hanya sedikit yang tahu betapa penderitaan yang sama juga dapat ditanggung perokok pasif, terutama anak-anak.

Studi terbaru mengungkapkan bahwa merokok di depan anak-anak tidak hanya memberikan efek berbahaya akibat asap yang melayang di udara, tapi juga bisa membuat mereka kecanduan rokok.

Sebuah studi yang dihelat Concordia University of Montreal menemukan bahwa remaja yang berulang kali mengamati orangtua, saudara, teman, atau tetangganya merokok akan lebih dini untuk mulai merokok.

“Anak-anak yang melihat orang lain merokok lebih mungkin untuk meniru kebiasaan tersebut karena mereka tidak melihat rokok sebagai sesuatu yang buruk," papar penulis utama studi Simon Racicot dari Concordia University Jurusan Psikologi.

"Kami menemukan bahwa anak-anak yang tidak pernah merokok, tapi terekspos tembakau cenderung memegang keyakinan positif terhadap kebiasaan ‘pembunuh’ tersebut. Mereka lebih mungkin untuk mulai merokok sejak remaja," tambahnya, seperti dilansir dari Dailymail, Sabtu, 18 Juni 2011.

Studi baru ini dibangun berdasarkan beberapa studi sebelumnya yang turut meneliti efek negatif perokok bagi lingkungan sekitarnya.

“Semakin besar terkena paparan perokok, maka semakin besar paparan terhadap nikotin. Sebab, anak-anak mendapatkan jumlah asap rokok sebanding dengan dosis nikotin yang diserap orang dewasa selama merokok,” kata penulis senior Jennifer J McGrath, seorang profesor di Universitas Concordia Departemen Psikologi.

“Temuan awal menunjukkan bahwa paparan asap rokok mungkin dapat memicu kecanduan dalam otak anak-anak, sebelum mereka mulai merokok sendiri,” tambahnya soal studi yang diterbitkan dalam jurnal Oxford Nicotine & Tobacco Research ini.

Untuk penelitian ini, 327 anak usia 11-13 tahun yang terdaftar di sekolah umum berbahasa Prancis di Inggris ditanya tentang kebiasaan merokok mereka, jumlah perokok di lingkungan sekitar mereka, dan situasi di mana mereka melihat orang merokok.

Para peneliti berpendapat, cara pencegahan baru harus disesuaikan dengan anak-anak yang kini semakin tinggi paparan terhadap asap rokok agar mereka sadar akan risikonya.

"Ketika datang kebiasaan merokok pada anak-anak, hal terbaik yang dapat orangtua lakukan adalah menghindari ekspos anak-anak terhadap rokok dan asap rokok. Orangtua harus keluar dari rumah atau mobil bila ingin merokok. Kebiasaan adiktif seperti ini sepatutnya dilakukan tersembunyi," tegasnya.