Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ternyata, Ada Juga Guru di Tanjungpinang yang Terjaring Operasi Zebra Seligi
Oleh : Habibi
Senin | 01-12-2014 | 17:44 WIB
razia_batam_kota.jpg Honda-Batam
Foto ilustrasi razia kendaraan bermotor. (Foto: dok/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Kepala Unit Operasi Satuan Polisi Lalu Lintas Polresta Tanjungpinang, Ipda Zubaedah, mengaku bahwa bukan hanya pelajar yang banyak melanggar aturan lalu lintas. Sejumlah guru pun ternyata banyak yang melanggar aturan berkendaraan.

Hal itu dikatakannya ketika terlihat ketika ada kegiatan guru di Pamedan Ahmad Yani. Saat dia patroli di kawasan tersebut, banyak guru yang tidak menggunakan helm ganda. "Banyak, kok. Gurunya saja begitu, apa lagi siswanya," ujar Zubaedah kepada pewarta, Senin (1/12/2014).

Zubaedah pun mengaku, ketika ada razia, terkadang ada juga guru yang terjaring razia. Mulai dari surat tidak lengkap dan kelengkapan berkendara, seperti kaca spion dan helm ganda.

"Ya itu oknum, tapi mereka guru. Ada juga yang lengkap, kok," imbuh Zubaedah.

Sementara itu untuk Operasi Zebra Seligi sendiri, Zubaedah mengaku telah memberikan peringatan kepada pelajar dengan cara menurunkan penumpang saat mereka berangkat ke sekolah. Penurunan penumpang itu dikarenakan tidak menggunakan helm ganda.

"Sudah melakukan penurunan siswa, setiap jam tujuh, di simpang Km 6 kita jumpa, penumpang diturunkan, suruh naik angkot. Jumpa di Pamedan begitu juga. Apa susahnya menggunakan helm ganda dan melengkapi surat-surat?" ujar Zubaedah usai melakukan Operasi Zebra Seligi di Pamedan.

Terkait penilangan pelajar, selang beberapa waktu usai operasi zebra, anggota dari Kodim mendatangi Zubaedah dan meminta tolong agar kendaraan anaknya yang masih duduk di SMA yang terjaring razia dilepaskan.

Anggota tersebut sempat adu mulut dengan Zubaedah dikarenakan ngotot meminta agar seluruh pelajar tidak menggunakan kendaraan bermotor jika memang tidak dibenarkan demikian.

Zubaedah sendiri mengaku telah mensosialisasikan hal tersebut sejak lama. Hanya saja memang kebanyakan orang tua siswa tidak tanggap dan mengizinkan anaknya menggunakan kendaraan bermotor.

Dalam razia tersebut juga terjaring kendaraan roda dua merk Honda Vario menggunakan plat merah milik Pemerintah Kota Tanjungpinang, pelat nomor BP 2562 T. Kendati demikian, karena terlalu banyak kendaraan bermotor, pihak kepolisian mengaku lupa kesalahan kendaraan tersebut terjaring razia. (*)

Editor: Roelan