Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Gedung UPTD PPA Batam Banyak Kerusakan, Menteri PPPA: Fasilitas Layak bagi Korban Kekerasan Sangat Penting
Oleh : Aldy
Jum\'at | 25-04-2025 | 14:24 WIB
Menteri-PPPA1.jpg Honda-Batam
Menteri PPPA, Arifatul Choiri Fauzi, menyoroti buruknya kondisi Gedung UPTD PPA Kota Batam, dalam kunjungan kerjanya, Kamis (24/4/2025). (Foto: Aldy)

BATAMTODAY.COM, Batam - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifatul Choiri Fauzi, menyoroti langsung buruknya kondisi Gedung Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kota Batam dalam kunjungan kerjanya, Kamis (24/4/2025).

Dalam tinjauannya, Menteri Arifatul menyaksikan bagian plafon gedung yang mengelupas dan rusak, termasuk bagian depan bangunan yang sebagian telah runtuh. Ia menyebut kondisi tersebut sebagai bentuk minimnya perhatian terhadap layanan dasar bagi kelompok rentan.

"Ini harus menjadi prioritas. Kementerian akan memberikan dukungan, tentu melalui prosedur yang berlaku. Jika persyaratan terpenuhi, pasti ada alokasi. Yang terpenting sekarang adalah semangat kerja dari para petugas," tegas Menteri Arifatul.

Ia menekankan fasilitas perlindungan korban kekerasan harus memenuhi unsur kenyamanan dan keamanan. Menurutnya, hal itu penting untuk mendukung proses pemulihan psikologis para penyintas.

"Kenyamanan ruangan itu penting, apalagi untuk korban kekerasan yang membutuhkan tempat aman dan menenangkan," ujarnya.

Kepala UPTD PPA Kota Batam, Dedy Suryadi, mengakui kondisi gedung saat ini belum layak pakai. Ia menyampaikan bahwa anggaran renovasi baru direncanakan masuk dalam pembahasan APBD tahun 2026. "Renovasi terakhir dilakukan pada 2024. Hingga saat ini belum ada perbaikan besar. Namun kami tetap memberikan pelayanan semaksimal mungkin," ungkap Dedy.

Meski bekerja di tengah keterbatasan, Dedy menegaskan kualitas pelayanan tetap diutamakan, terutama dalam mendampingi korban secara emosional. "Kami fokus menciptakan rasa aman bagi para korban. Banyak dari mereka tidak mampu bercerita di tempat lain, tapi di sini mereka bisa terbuka dan merasa didengar," jelasnya.

Lebih jauh, UPTD PPA Batam juga mendorong para penyintas untuk menjadi agen perubahan di lingkungannya. Mereka diajak menyebarluaskan informasi tentang layanan perlindungan yang tersedia.

"Kami ingin mereka menjadi suara bagi sesama korban. Bahwa tempat ini bisa menjadi sandaran siapa pun yang membutuhkan," pungkas Dedy.

Editor: Gokli