Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kemensos RI Siapkan Kebijakan dan Program Tangani Penyandang Disabilitas
Oleh : Hadli
Senin | 01-12-2014 | 12:46 WIB
khofifah_indar_parawansa.jpg Honda-Batam
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.

BATAMTODAY.COM, Batam - Kementerian Sosial memastikan dalam 5 tahun kepemimpinan Presiden RI ke 7, Joko Widodo bersama Jusuf Kalla penyandang disabilitas Indonesia terbebas dari berbagai hambatan kehidupan, baik sebagai individu maupun warga negara.

"Kementerian Sosial sebagai leading sector penanganan penyandang disabilitas telah menyiapkan kebijakan dan program pemberdayaan," kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, melalui rilis Kementerian Sosial yang diterima BATAMTODAY.COM, Minggu (30/11/2014). 
 
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2012, penyandang netra berjumlah 1.780.20; rungu 472.855; wicara 164.686; grahita/intelektual 402.817; daksa 616.387; sulit urus diri sendiri 170.120; dan ganda 2.401.592.
 
"Penyandang netra, rungu wicara, grahita/intelektual, daksa sulit urus diri sendiri dan ganda, mulai dari yang ringan hingga berat berjumlah 6.008.661 anak," katanya.
 
Pengarusutamaan disabilitas menjadi isu nasional dan lintas sektor. Dimana, masyarakat diajak menciptakan suasana inklusi bagi penyandang disabilitas dan membangun tanggung jawab kolektif para pemangku kepentingan untuk kemajuan.
 
Selain itu juga, tambahnya, menargetkan memberikan perlindungan dan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas dari aspek sosial, ekonomi, budaya, sipil dan politik menjadi tujuan yang bisa diwujudkan bersama.
 
Setiap 3 Desember 2014 diperingati Hari Disabilitas Internasional (HDI). Peringatan tersebut dengan tema "Pembangunan Berkelanjutan; Melalui Aksesibilitas Rekayasa Teknologi Inovatif".
 
"Pemerintah sadar betapa pentingnya pembangunan berkelanjutan yang melibatkan penyandang disabilitas sebagai subjek, sekaligus penikmat hasil pembangunan," tandasnya.
 
Dalam rangkaian kunjungan kerja Mensos, rencananya selain mengunjungi meninjau Graha Lanjut Usia (Lansia), juga menyosialisasikan Program Keluraga Harapan (PKH).
 
Provinsi Kepulauan Riau dengan tujuh kab/kota, yaitu Kota Batam, Kabupaten Bintan, Kabupaten Karimun, Kota Tanjungpinang, Kabupaten Lingga, Kabupaten Kepulauan Anambas dan Kabupaten Natuna.
 
Pada 2010, PKH dimulai di Provinsi Kepulauan Riau, kemudian dilanjutkan pada tahun tersebut dengan menetapkan Kabupaten Bintan dan Kota Batam sebagai lokasi pengembangan. Tahun ini, telah ditetapkan di lima kabupaten/kota dan hanya dua Kabupaten yang belum, yaitu di Kepulauan Anambas dan Natuna.
 
Jumlah peserta PKH di Provinsi Kepulauan Riau sebanyak 6.752 Keluarga Sangat Miskin (KSM), dengan total bantuan Rp2.578.082.500 yang disalurkan pada November dan awal Desember 2014.
 
Sumber Daya Manusia (SDM) yang mendukung pelaksanaan PKH di Provinsi Kepulauan Riau, yaitu terdiri dari 1 koordinator wilayah, 11 operator, serta 58 pendamping‎.
 
"Total bantuan PKH ke KSM tahun 2010-2014 se-Provinsi Kepualauan Riau, Rp 38.260.585.000," pungkasnya.

Editor: Dodo