Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jual di Atas HET, Dua Pangkalan Gas Ditegur Disperindag Batam
Oleh : Hadli
Sabtu | 29-11-2014 | 12:13 WIB
amsakar_achmad.jpg Honda-Batam
Amsakar Achmad, Kepala Diseprindag dan ESDM Kota Batam.

BATAMTODAY.COM, Batam - Dinas Perindustrian, Perdagangan dan ESDM Kota Batam menegur dua pangkalan gas bersubsidi karena menjual dengan harga di atas harga eceran tertinggi (HET) kepada konsumen.

"Kami mendapati dua pangkalan resmi di kawasan Aviari Batuaji dan Mitra Raya Batam Centre menjual dengan harga Rp18.500 dan Rp19.000 per tabung, sementara harga eceran tertinggi yang ditentukan pemerintah sebesar  Rp18.000 per tabung," kata Amsakar Achmad, Kepala Diseprindag dan ESDM Kota Batam, belum lama ini. 

Ia belum bersedia menyebutkan nama pangkalan yang melanggar ketentuan. Namun dipastikannya, pemilik dua pangkalan tersebut sudah mendapat teguran keras. 

"Jika diketahui menjual harga lebih mahal lagi, akan langsung dicabut izinnya," kata dia. 

Selain itu, lanjutnya razia yang digelar di beberapa titik pangkalan elpiji ilegal wilayah Batam Center dan Batuaji beberapa waktu lalu, juga berhasil mengamankan sebanyak 74 tabung melon yang juga dijual dengan harga di atas rata-rata. 

"74 tabung dari pangkalan ilegal yang diamankan sebagai barang bukti. Termasuk tabung dari dua pemilik pangkalan resmi. Pemilik pangkalan ilegal sudah dipanggil dan membuat pernyataan tidak akan menjual elpiji lagi," ujar dia. 

Kata dia, tim, juga sempat melakukan penyisiran pada kawasan Jembatan 1 Barelang yang marak penjualan elpiji ilegal. Namun saat razia, hanya ditemukan dua penjual.
    
"Awalnya banyak, tapi saat razia tidak banyak terlihat. Menurut informasi, mereka masih menjual secara diam-diam. Tabung gas tidak lagi dipajang, tapi disimpan dan dikeluarkan pada saat pemesan mengambil," tutup  Amsakar.

Sebelumnya, Kabid ESDM Disperindag Batam, Amiruddin mengatakan selain banyaknya pangkalan tidak resmi yang menjual elpiji tiga kilogram di atas ketentuan, juga ada indikasi penyulingan elpiji bersubsidi ke tabung 12 dan 50 kilogram yang tidak disubsidi.

"Empat tabung subsidi seharga Rp72 ribu disuling ke 12 gram, dijual hingga Rp110 ribu, keuntungannya besar. Sehingga praktik tersebut masih berjalan. Ada juga yang mengurangi isi tabung gas 3 Kg," ujarnya. 

Editor: Dodo