Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kesalahan Dominan Guru SLB, Membiarkan Anak Belajar dengan Cara Keliru
Oleh : Habibi
Kamis | 27-11-2014 | 08:33 WIB
tri_gunadi_matematika.jpg Honda-Batam
Tri Gunadi.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Penanganan anak berkebutuhan khusus di Sekolah Luar Biasa (SLB) di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dipertanyakan. Kesalahan dominan dari guru-guru SLB adalah membiarkan anak didik belajar dengan cara yang keliru.

"Kesalahan paling dominan guru-guru SLB adalah membiarkan anak belajar dengan cara yang salah. Kesalahan itu justru tak memperbaiki kemampuan anak," kata dr Tri Gunadi Amd OT SPsi, pakar tumbuh kembang anak, pada pelatihan sensori integrasi guru pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus (PK-PLK) se-Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) di Plaza Hotel Tanjungpinang, Rabu (26/11/2014).

Dia mencontohkan anak-anak berkebutuhan khusus yang belajar menulis angka dan huruf. Seharusnya, huruf maupun angka harus ditulis dengan alur yang benar.

"Misalnya angka delapan. Gerakan pensil atau pena itu seharusnya dari tengah terus ke bawah, membentuk lingaran, kemudian terus ke atas dan turun lagi sehingga menyambung ke tengah. Bukan membuat lingkaran atas lalu lingkaran bawah," papar Direktur Klinik Tumbuh Kembang Yamet Jakarta itu. 

Kemudian, guru-guru juga membiarkan anak-anak didik menulis dengan menggunakan huruf kapital. "Haram gunakan huruf kapital untuk pertama kalinya. Gunakan saja huruf non-kapital," ujar Gunadi.

Lalu, imbuh Gunadi, sebagian guru juga sering lupa mewajibkan anak untuk menulis hari dan tanggal. Padahal, dengan diajarkan menulis hari dan tanggal setiap hari, anak akan mengenal konsep waktu," jelasnya. (*)

Editor: Roelan