Cekcok Mulut, Suami Tebas Istri Sampai Tewas

Karimun, batamtoday - Seorang wanita paruh baya tewas bersimbah darah di rumahnya, Puakang RT 02 RW 04 No 52 Kelurahan Sei Lakam, Karimun. Selain wanita tersebut, seorang lelaki paruh baya juga ikut terkapar bersimbah darah pada Jumat dini hari, 17 Juni 2011.

Informasi yang berhasil dihimpun batamtoday wanita paruh baya bernama Ayen (52) itu diduga tewas akibat tebasan parang yang dilakukan suaminya sendiri Akeng (56).

"Kejadian pembunuhan terjadi sekitar pukul 02.00 WIB setelah pasangan suami istri itu terlibat cekcok mulut sejak pukul 01.00 WIB,"  kata tetangga korban yang enggan disebutkan namanya.

Saat kejadian, sebetulnya ada anak-anak pasangan itu. Namun tak satupun yang berani keluar dari kamar karena takut sama Akeng. Barulah setelah suasana diam anak korban bersama keluarganya yang lain keluar dari dalam kamar melihat ke dapur.

Ternyata Akeng dan Ayen sudah terkapar bersimpah darah, mereka pun langsung melaporkan kejadian tersebut pada warga sekitar dan langsung melapor ke Polsek Karimun.

Anggota kepolisian bersama dengan Kanit Reskrim Polsek Karimun Ipda Rahmad langsung ke menuju tempat kejadian dan memeriksa keadaan korban.

"Setelah kami periksa ternyata Akeng yang lehernya terluka parah akibat sabetan parang masih hidup, ia langsung dibawa ke RSUD Karimun untuk mendapatkan perawatan," kata Rahmad.

Rahmad mengatakan Akeng diketahui mengalami keterbelakangan mental dan pasangan  suami istri ini sudah sering kelahi. Dugaan sementara penyebab pembunuhan ini karena cekcok mulut berujung sampai pembunuhan.

"Kemungkinan besar, saat Akeng mengetahui Ayen sudah tewas, ia pun mencoba mencoba bunuh diri dengan cara menggorok lehernya sendiri," tambah Rahmad sambil memperlihatkan tangannya yang masih ada sisa bercak darah saat mengangkat Akeng.

Ditempat yang sama Kasat Reskrim Polres Karimun AKP Ari Baroto kepada batamtoday menjelaskan diduga pelaku pembunuh Ayen adalah Akeng, suaminya sendiri.

"Ini masih dugaan. Nantinya setelah Akeng sehat barulah kami periksa," kata Ari Baroto.

---