Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sebut Kurikulum 2013 Prematur, Mendikbud Bentuk Tim Evaluasi
Oleh : Redaksi
Senin | 24-11-2014 | 07:54 WIB
anies_rasyid_baswedan_menbudikdasmen.jpg Honda-Batam
Menteri Pendidikan Dikdasmen dan Kebudayaan, Anies Rasyid Baswedan. (Foto: net)

BATAMTODAY.COM, Surabaya - Menteri Pendidikan Dasar, Menengah dan Kebudayaan, Anies Rasyid Baswedan, membeberkan beberapa persoalan yang menyebabkan Kurikulum 2013 menimbulkan kontroversi dalam pelaksanaannya. Menurut Anies, sejatinya Kurikulum 2013 dibuat pada awal 2013 dan hanya diujicobakan pada 6.400 sekolah di Indonesia.

"Sekolah-sekolah itu kemudian diminta memberi masukan tentang kelebihan dan kekurangan Kurikulum 2013 tersebut," kata Anies di sela-sela acara Leader of Change Program 2014 di Aula Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya, Minggu (23/11/2014).

Akan tetapi, menurut Anis, belum juga sekolah-sekolah pilihan itu memberi masukan, Kurikulum 2013 langsung diterapkan pada 2014 di 218 ribu sekolah di Indonesia. "Yang menjadi masalah, sebuah kurikulum masih dalam proses dimatangkan tapi sudah dilaksanakan di seluruh sekolah," ujar Anies.

"Kurikulum 2013 ini terlalu prematur dilaksanakan."

Akibatnya, Anies melanjutkan, dalam penerapannya Kurikulum 2013 memiliki banyak masalah, di antaranya sejumlah guru yang mengeluhkan terlalu beratnya sistem penilaian untuk siswa-siswanya, sampai ketersediaan buku Kurikulum 2013 sebagai bahan untuk mengajar yang belum terdistribusi dengan baik.

Dengan kondisi itu, Anies membentuk tim untuk mengevaluasi Kurikulum 2013. "Tim ini didalamnya terdiri dari guru, para pakar ilmu kurikulum dan segi manajemen pengajuan pelaksanannya," kata Anies seraya menolak menyebutkan nama-nama anggota dari tim evaluasi Kurikulum 2013. (*)

Sumber: tempo.co