Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jokowi Jawab 'Keluhan' Rakyat Terkait Kenaikan Harga BBM di Facebook
Oleh : Redaksi
Selasa | 18-11-2014 | 16:04 WIB
BBM-Naik-Jokowi.jpg Honda-Batam
Presiden Joko Widodo saat mengumumkan kenaikan harga BBM di Istana Negara, Senin (17/11/2014) malam. (Foto: ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), sudah menyadari bahwa kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) akan menimbulkan reaksi keras dari rakyat. Jokowi menjelaskan, langkah pemerintah untuk menaikkan harga BBM karena selama ini subsidi tesebut tidak tepat sasaran.

"Selama ini pemerintah memerlukan anggaran untuk membangun infrastruktur. Namun anggaran tidak tersedia karena dihamburkan untuk subsidi BBM," kata Jokowi melalui akun Facebook-nya.

Jokowi memastikan, dengan kenaikan harga tersebut tidak akan menghilangkan subsidi dari pemerintah. Namun hanya dialihkan ke hal-hal yang produktif, seperti pembangunan infrastruktur berupa jalan, bandara dan juga pelabuhan.

Seperti diberitakan sebelumnya, harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi akan naik mulai Selasa (18/11/2014) pukul 00.00 WIB. Kenaikan harga BBM itu diumumkan Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/11/2014) malam.

Terhitung mulai Selasa (18/11/2014), pemerintah menaikkan BBM bersubsidi jenis premium dari Rp6.500 menjadi Rp8.500 per lite. Sementara harga solar bersubsidi juga naik dari Rp5.500 menjadi Rp7.500 per liter.

Jokowi menyatakan, kebijakan menaikkan harga BBM ini merupakan pilihan yang sulit. Meski demikian pemerintah harus memilih. "Pemerintah memutuskan untuk melakukan pengalihan subsidi BBM dari sektor konsumtif ke sektor-sektor produktif," kata Jokowi, seperti dikutip dari laman Sekretaris Kabinet.

Sebagai konsekuensi dari pengalihan itu, lanjut Jokowi, pemerintah telah memikirkan dampak dan rencana ke depannya. "Untuk rakyat kurang mampu disediakan perlindungan sosial dalam bentuk Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang dapat diguakan untuk menjaga daya beli rakyat," kata Jokowi. (*)

Editor: Roelan