Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

WNI Pelaku Perampokan di Singapura Enggan Didampingi KBRI
Oleh : Romi Chandra
Senin | 17-11-2014 | 12:12 WIB
rampok-di-singapura1.gif Honda-Batam
Pelaku perampokan, Arun, saat diamankan kepolisian Singapura (kiri), sera korban Kang Tie Tie saat hendak dievakuasi (kanan). (Foto: ist) 

BATAMTODAY.COM, Batam - Arun (38), warga negara Indonesia yang melakukan perampokan terhadap Kang Tie Tie, yang juga warga Indonesia, Jumat (14/11/2014) lalu di Rafles Place, Singapura, enggan didampingi pihak KBRI di Singapura untuk menjalani proses hukum.


Juru bicara atau konsuler KBRI di Sigapura, Sukmo Yuwono, yang dihubungi pewarta, Senin (17/11/2014), mengatakan, meski kondisi Arun sudah mulai pulih pascaterkena tembakan kepolisian Sigapura saat penangkapan, ia enggan ditemui pihak KBRI.

"Kondisinya (Arun) sudah mulai pulih, dan rencana hari ini sudah bisa keluar dari rumah sakit di Singapura. Tapi ia enggan ditemui dan didampingi. Kami juga tidak tahu apa alasannya. Prosesnya hukum tetap lanjut," kata Sukmo, Senin (17/11/2014) siang.

Selain itu, pihak KBRI juga belum menerima identitas lengkap pelaku dan korban dari pihak kepolisian Singapura.

"Rencana hari ini akan diserahkan identitas lengkap korban dan pelaku. Tapi informaai yang didapat, keduanya dari Batam. Korban juga sudah bisa keluar dari rumah sakit hari ini. Nanti kami hubungi lagi kalau sudah mendapat data lengkapnya," pungkas Sukmo.

Kang Tie Tie, seorang warga Batam menjadi korban perampokan tepat di depan pintu stasiun MRT Rafles Place, Singapura, Jumat (14/11/214). Pelaku sendiri juga merupakan warga Batam bernama Arun, dan berhasil diamankan kepolisian Sigapura.

Kang Tie Tie yang saat kejadian tersebut membawa uang sekitar Rp 7,6 miliar, yang disimpan dalam tas yang diselempangkan di bahunya. Uang tersebut terdiri dari pecahan dolar AS 158.000 dolar dan 20.030 dollar Brunei serta tiga cek senilai 607.000 dollar Singapura.

Editor: Redaksi