Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Nelayan Anambas Cemaskan Pasokan BBM di Penghujung Tahun
Oleh : Nursali
Rabu | 05-11-2014 | 09:50 WIB
nelayan tradisional.JPG Honda-Batam
Ilustrasi nelayan tradisional.

BATAMTODAY.COM, Tarempa - Kalangan nelayan di Kabupaten Kepulauan Anambas mencemaskan pasokan BBM memasuki akhir tahun. Kecemasan itu muncul mengingat bahan bakar minyak jenis solar selalu langka di penghujung tahun.

Tewang (42), nelayan asal Tarempa, mengungkapkan, jika pasokan solar lancar dirinya bersama nelayan lainnya selalu memperoleh hasil yang sangat menggembirakan.

"Waktu pasokan solar lancar, kami dapat 500 peti ikan dalam 7 malam. Kira-kira dalam 7 hari itu kami dapat 50 ton," kata dia kepada BATAMTODAY.COM di Pelabuhan Bukit Raya, Kecamatan Siantan, baru-baru ini.

Menurutnya, masuk akhir tahun merupakan waktu yang tak mengenakkan bagi kalangan nelayan. Pasokan solar yang berkurang berpengaruh signifikan terhadap hasil tangkapan ikan mereka.

Bahkan, jika pasokan solar nihil, dia mengatakan nelayan di Anambas tak melaut hingga berminggu-minggu lamanya. Padahal, akhir tahun merupakan saatnya panen ikan tengiri.

"Malah informasinya, kami mau dijatah solar 10 liter. Kalau segitu sampai di mana, Bang?," kata dia serius.

Nelayan di Anambas, menurut dia, kebanyakan masih menggunakan cara tradisional untuk mendapatkan ikan yakni dengan memancing dan menggunakan rawai.

"500 peti itu bang, kami dapatkan bukan pakai jaring atau kapal-kapal canggih. kami hanya pakai pancing dan rawai. Mending minyak itu naik tapi barang itu tetap ada, daripada minyak tak juga naik tapi tak jelas minyak tu sampai sekarang," kata Tewang lagi.

Kelangkaan BBM yang terjadi di Anambas bukan hanya jenis solar saja. Di kawasan paling utara Indonesia ini, premium juga menjadi barang langka. Alhasil, banyak warga  memilih berjalan kaki ketimbang naik kendaraan bermotor akibat ketiadaan stok premium.

Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Kepulauan Anambas Wan Zuhendra yang dikonfirmasi terkait kelangkaan BBM bersubsidi ini tengah menunggu kebijakan dari pemerintah. Dia juga tidak membantah akan sulitnya mendapatkan BBM tersebut bahkan dirinya juga sering mendapati keluhan masyarakat terkait hal ini

"Saya sudah dapati informasi mengenai kelangkaan ini, saya pikir perlu ada terobosan. Jangan sampai hal ini terus dibiarkan hampir tiap tahun," kata dia diplomatis.

Menurutnya, pihak eksekutif yakni Pemkab Kepulauan Anambas perlu menelusuri penyebab kelangkaan BBM bersubsidi ini sekaligus mencari solusinya.

"Kita akan buat pansus kalau ada kecenderungan seperti itu. Tapi, kita lihat dulu. Kemarin kan ada juga rapat evaluasi antara Bagian Ekonomi Pemkab Anambas dengan Komisi II DPRD," pungkas Zuhendra.

Editor: Dodo