Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Karang Taruna Minta Kepala Dinsos Kepri Diganti
Oleh : Habibi
Selasa | 04-11-2014 | 13:12 WIB
Ketua_MPKT_Provinsi_Kepri,_Mentereng_Sakti.jpg Honda-Batam
Ketua Majelis Pertimbangan Karang Taruna (MPKT) Provinsi Kepulauan Riau, Mentereng Sakti.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Ketua Majelis Pertimbangan Karang Taruna (MPKT) Provinsi Kepulauan Riau, Mentereng Sakti meminta Gubernur Muhammad Sani mengganti Kepala Dinas Sosial Edi Rofiano yang dinilai tidak memahami tentang fungsi instansi tersebut.

Hal itu bermula dari kegiatan Bulan Bakti Karang Taruna tahun 2014 yang dinilai salah kaprah dalam pelaksanaannya. Pasalnya, Edi Rofiano menyulap kegiatan Bulan Bakti tersebut menjadi kegiatan yang diisi oleh Kwartir Daerah Pramuka Provinsi Kepri, meskipun ketua Karang Taruna Kepri hadir, namun hal itu dianggap hanya sebagai simbolis saja.

"Kita minta pak Gubernur mengganti Edi Rofiano, karena dia tidak memahami tentang Dinas Sosial, dia dalam kegiatan hanya pencitraaan saja yang banyak, sementara kerja banyak tidak tahu. Bulan Bakti Karang Taruna jadi kegiatan Kwarda kan lucu," ujar Mentereng saat dihubungi, Selasa (4/11/2014).

Pria yang akrab disapa Eeng ini mengatakan, Edi Rofiano saat melihat uang, seperti orang kebingungan menggunakan uang tersebut. Selain itu, tidak melakukan koordinasi sedikitpun dengan Karang Taruna dalam melakukan kegiatan yang membawa nama organisasi ini.

"Uang itu cuma Rp. 30 juta, tapi dia seperti orang bingung kalau melihat uang banyak, sampai-sampai kegiatan karang taruna jadi kegiatan kwarda. Padahal karang taruna itu ada, tapi mengapa tidak koordinasi, seenak dia saja mentang-mentang kepala dinas," ujar Eeng.

Tentunya, kata dia, hal ini sangat disayangkan, dan pihak karang taruna sangat berharap Gubernur Kepri dapat mengganti Kadinsos Kepri dengan figur yang benar-benar paham dengan kerja sosial dan memahami tentang penggunaan anggaran.

"Jangan yang suka memuji diri sendiri, atau banyak pencitraan yang dipilih jadi kepala Dinsos," ujar Eeng. 

Editor: Dodo