Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Singapura Siap Bantu Pengembangan FTZ di Kepri
Oleh : Charles Sitompul
Kamis | 30-10-2014 | 15:44 WIB
sani-menlu_singapore.jpg Honda-Batam
Gubernur Muhammad Sani saat berdialog dengan Menteri Luar Negeri Singapura K. Shanmugan.

BATAMTODAY.COM, Singapura- Menteri Luar Negeri Singapura K. Shanmugan mengatakan pihaknya membantu dan bekerjasama dengan Indonesia dan Provinsi Kepri dalam mengembangkan kawasan Free Trade Zone di Batam, Bintan dan Karimun (FTZ-BBK). 

Karena menurut Singapura, selain strategis, kawasan Provinsi Kepulauan Riau juga memiliki peran yang sangat baik dalam pengembangan ekonomi di masa yang akan datang. 

Hal ini dia katakan saat menerima kunjungan Gubernur Kepri Muhammad Sani beserta rombongan di kantor Ministry of Foreign Affair and Law atau Kementerian Luar Negeri dan Hukum Singapura di High Street, Singapore, Kamis (30/10/2014).

"Sampai saat ini banyak perusahaan Singapura yang telah berinvestasi di Kepri. Ditambah lagi beberapa perusaan Jepang dan Korea yang sangat berminat sekali berinvestasi di Singapura dan wilayah disekitarnya, dan Kepri tentunya merupakan wilayah yang potensial menjadi mitra Singapura," kata Shanmugan.

Singapura, kata Shanmugan, akan terus membina hubungan dan bekerjasama dalam‎ mengembangkan FTZ, khususnya di bidang promosi yang tentunya dengan azas saling menguntungkan.

Di samping itu, Menteri Luar Negeri Singapura ini juga berharap, FTZ BBK benar-benar mampu mewujudkan kenyamanan bagi para investor yang akan berinvestasi. Mengingat kenyamanan adalah hal yang menentukan ketertarikan para investor.

Sementara itu Gubernur Sani menegaskan Pemerintah Provinsi Kepri sudah berkomitmen untuk meningkatkan kenyamanan bagi para investor sebagaimana yang diharapkan oleh Menlu Singapura. 

"Tentu menyangkut itu secara terus menerus kita tingkatkan, dan salah satu upaya kita adalah dengan mengunjungi beberapa negara tetangga, termasuk Singapura untuk referensi. Dan sejak lama antara Kepri dan Singapura juga sudah cukup baik dalam menjalin hubungan kerjasama, dalam banyak hal tentunya. Terutama dalam hal investasi, pariwisata dan lainnya," kata Sani.

Hal lain yang sempat diucapkan Sani adalah menyangkut pajak pelayanan atau Goods and Services Taxes (GST) yang diberlakukan oleh Pemerintah Singapura, dengan harapan akan ada keringanan yang diberikan oleh negara tetangga itu, khususnya bagi masyarakat Kepri yang datang ke Singapura.

Hal ini dikarenakan mencapai ribuan masyarakat Kepri yang berkunjung ke Singapura setiap bulannya, karena Singapura memang berdekatan dengan Kepri, terutama Batam, Bintan dan Karimun (BBK).

Menanggapi hal ini, Menteri Luar Negeri Singapura mengatakan jika pihaknya akan membicarakannya lebih lanjut dengan Kementerian Keuangan negara tersebut.

Editor: Dodo