Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pengakuan Keluarga Pelaku Perampokan Dotamana

Mama Tidak Tidur Dua Hari Menunggu Kabar Yosi
Oleh : Hendra Zaimi
Selasa | 14-06-2011 | 17:26 WIB
pa_rt_yos.jpg Honda-Batam

Haryanto, ketua RT 4 Pertokoan Maritime Square tempat dimana usaha milik keluarga Yosi salah satu perampokan menjalankan usahanya (Foto: Hendra Zaimi)

Batam, batamtoday - Nurbaiti (52) atau lebih dikenal dengan panggilan Mama, orang tua dari Yosi salah satu pelaku perampokan toko sembako "Sumber Kita" di Ruko Duta Niaga, Simpang Dotamana, Batam Center mengaku sampai dengan hari ini, Selasa, 14 Juni 2011 tidak bisa tidur selama dua hari demi menunggu kabar dari anaknya itu.

Saat ditemui batamtoday di tempat usaha miliknya di "Cafe Mama" di daerah Maritime Square Jodoh blok B/13 RT 4 RW 6, Mama yang saat itu ditemani salah seorang tetangganya bernama Budi, sudah mulai melakukan aktivitas dengan memasak untuk persiapan berjualan di tempat usahanya itu. Mama sudah dua hari juga tidak berjualan usai mengetahui anaknya adalah salah seorang pelaku perampokan Dotamana.

Namun Mama tidak mau banyak bicara banyak masalah anaknya itu, hanya Budi yang ingin memberi sedikit keterangan seputar keadaan Yosi sebelum melakukan aksi perampokan di toko sembako "Sumber Kita".

Berdasarkan informasi dari Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Batam, Rempang dan Galang (Barelang), Yosi tertembak pada bagian dada kiri saat baku tembak dengan anggota polisi pada saat penggrebekan di lokasi kejadian dan berhasil melarikan diri bersama dengan enam pelaku lain.

"Sudah dua hari ini mama tidak tidur menunggu kabar anaknya, di kursi inilah dia berbaring saat siang dan malam hari," kata Budi kepada batamtoday.

Budi menambahkan, tempat usaha milik Mama, cafe dan rumah makan juga tidak buka semenjak peristiwa perampokan yang melibatkan anaknya itu diketahui olehnya. Pihak keluarga baru mengetahui Yosi terlibat setelah anggota kepolisian mendatangi mereka pascapenggrebekan aksi perampokan, Minggu malam, 12 Juni 2011.

"Keluarga mengetahui setelah didatangi anggota polisi usai penggrebekan perampokan itu," ujar Budi.

Sementara batamtoday mewawancarai Budi, Mama Yosi terus melakukan aktivitas memasak di dapur tanpa hendak memberi keterangan. Disela perbincangan, tiba-tiba masuk telepon ke handphone milik mama yang mengabarkan anaknya yang lain bernama Ricky sedang sakit di rumahnya di Perumahan Maitri Garden Batam Centre.

Keluarga Yosi tinggal di daerah Batam Centre, sedangkan di Maritime Square adalah tempat usaha keluarga mereka yang sudah mereka tempati sejak tahun 2003. Yosi sendiri adalah putra ke dua dari tiga bersaudara dari pasangan Rudi Adnan dan Nurbaiti.

Tertutupnya pihak keluarga tentang sosok Yosi, akhirnya batamtoday berpamitan dengan Mama Yosi dan Budi untuk mendapatkan informasi tentang kepribadian Yosi selama ini di daerah tersebut.

Selanjutnya batamtoday mendatangi ketua RT 4 Pertokoan Maritime Square, Haryanto untuk mengetahui lebih dekat keseharian Yosi di daerah itu. Menurut pengakuannya, Yosi adalah sosok seseorang yang tertutup dan kurang mau banyak berbicara dengan tetangga sekitar.

"Dia (Yosi, red) orangnya tertutup. Saya sendiri hanya sebatas mengenalnya saja dan begitu juga sebaliknya," ujar Haryanto saat ditemui batamtoday di kediamannya.

Haryanto menambahkan, sifat Yosi yang tertutup itu bertolak belakang dengan kedua orang tuanya dalam pergaulan sehari-hari dengan warga sekitar. Bahkan saking baik dan supelnya ibu dari Yosi, sampai-sampai warga sekitar juga memanggil orang tuanya itu dengan sebutan Mama dan banyak menjadi panutan warga.

"Sifatnya itu berbeda terbalik dengan kedua orang tuanya," lanjut Haryono.

Dalam kesehariannya, Yosi menjalankan bisnis milik keluarga dalam mengelola cafe mereka. Meskipun pendiam, Yosi memiliki banyak teman entah apa karena dia pengelola cafe yang banyak didatangi orang penikmat hiburan di lokasi yang dikenal sebagai tempat dunia malam kelas menengah ke bawah itu.

Ketika ditanya batamtoday apakah warga sekitar terkejut mengetahui kabar kalau Yosi terlibat dalam aksi perampokan. Haryono mengatakan warga sekitar tidak terkejut pemberitaan itu, karena sudah biasa karena lokasi itu dikenal dengan pelaku bisnis dunia malam yang selaku identik dengan dunia kejahatan.

"Biasa saja ketika mendengar kabar itu, di sini sudah biasa dengan kabar-kabar itu. Bahkan beberapa waktu yang lalu ada warga yang ditangkap karena kasus pencurian tongkang," tambahnya.

Sampai dengan berita ini diturunkan, Satreskrim Polresta Barelang masih terus melakukan pengejaran terhadap Yosi dan keenam temannya. Untuk segera menangkap pelaku polisi sudah menutup semua jalur keluar batam baik itu pelabuhan dan bandara.