Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Paham Radikalisme di Kalangan Mahasiswa dan Pelajar Harus Dilawan
Oleh : Roni Ginting
Senin | 27-10-2014 | 17:23 WIB
Wakil_Gubernur_Kepri_Soerya_Respationo_membuka_sosialisme_bahaya_radikalisme_dikalangan_pelajar_dan_mahasiswa.jpg Honda-Batam
Wakil Gubernur Kepri, Soerya Respationo, membuka sosialisme bahaya radikalisme di kalangan pelajar dan mahasiswa. (Foto: ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Paham radikilasme yang saat ini berkembang di masyarakat telah sampai ke titik meresahkan. Paham tersebut telah menghilangkan kemuliaan dari manusia untuk berbuat baik.

"Paham radikalisme sering kali menyakitkan orang lain bahkan melenyapkan nyawa dari orang lain. Paham seperti ini tidak hanya harus ditolak, tapi harus dilawan," tegas Wakil Gubernur Kepri, Soerya Respationo, saat membuka sosialisasi bahaya radikalisme di kalangan mahasiswa dan pelajar di Hotel Harmoni One, Batam, Senin (27/10/2014).

Paham radikalisme, kata dia, sangat bertentangan dengan semangat Bhineka Tunggal Ika. Padahal, semangat Bhineka Tunggal Ika inilah yang merajut Indonesia tetap ada hingga saat ini.

"Sebab, tanpa Bhineka Tunggal Ika, penyeragaman yang dilakukan oleh kelompok tertentu akan memunculkan kekerasan," terang Soerya.

Hal ini diamini oleh Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), Brigjen Pol Antam Novambar. Saat ini, BNPT telah membentuk unit pencegahan yang melibatkan berbagai instansi.

"Di Kepri sendiri, tentunya aparat keamanan seperti TNI, polisi, imigrasi, bea cukai ikut mencegahnya masuknya terorisme ke Indonesia," kata Antam.

Dia mengakui, pencegahan paham terorisme cukup sulit dilakukan. Paham tersebut terus masuk melalui berbagai saluran seperti internet, selebaran dan lain sebagainya.

"Untuk itu, pemerintah, pemuka agama dan seluruh masyarakat harus sama-sama waspada untuk mencegah masuknya paham tersebut di Indonesia," tutupnya. (*)

Editor: Roelan