Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sampah Proyek Pelabuhan Bulanglinggi Kotori Laut
Oleh : Harjo
Sabtu | 25-10-2014 | 14:07 WIB
sampah proyek bulanglinggi.jpg Honda-Batam
Salah seorang petugas kebersihan menunjukkan kayu penyangga yang tidak dibongkar oleh kontraktor. (Foto: Harjo/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Sampah proyek berupa tiang pancang sisa pembangunan Pelabuhan Bulanglinggi, Bintan, yang mulai dioperasionalkan awal 2014 lalu, ditinggalkan begitu saja oleh kontraktor. Selain merusak pemandangan, tiang-tiang pancang itu juga menjadi tempat menumpuknya sampah dari laut.

"Sejak pengerjaan proyek pembangunan pelabuhan dan Pujasera Teluk Berembang Tanjunguban selesai, tiang pancang yang digunakan sebagai penyangga untuk pekerjaan cor pelabuhan tidak dibongkar oleh kontraktor," ungkap Sutopo, petugas kebersihan Pelabuhan Bulanglinggi, Tanjunguban, Kabupaten Bintan, kepada BATAMTODAY.COM, Sabtu, (25/10/2014).

Menurutnya, masih adanya tiang pancang dari kayu tersebut sudah beberapa kali disampaikan kepada pihak Dinas Perhubungan Kabupaten Bintan. Namun hingga saat ini belum dibongkar.

"Seharusnya pihak kontraktor terlebih dahulu membongkar sisa kayu tiang pancang tersebut , sebelum serah terima. Jadi, tidak menjadikan keberadaan pelabuhan terkesan kotor dan kumuh, karena sampah dari laut menyangkut di tiang pancang," imbuhnya.

Sutopo yang ditugaskan untuk selalu menjaga kebersihan sekitar pelabuhan merasa kesulitan untuk membersihkan sampah yang ada di laut sekitar pelabuhan. "Kita berharap instansi terkait bisa memberikan perhatian agar kebersihan Pelabuhan Bulanglinggi  bisa terjaga dan tidak terkesan kumuh lagi," harapnya.

Kepala Pelabuhan Bulanglinggi Tanjunguban, Rahmat, membenarkan kalau sejak dirinya bertugas di pelabuhan atau sejak pembangunan pelabuhan dan dioperasikan, tiang pancang penyangga yang dipakai oleh kontraktor belum dibongkar.

"Kami hanya petugas. Masalah pembangunannya ada di tangan pihak Dinas Perhubungan. Namun kalau untuk menjaga kebersihan selayaknya kayu sisa yang digunakan oleh kontraktor sebagai peyangga dibongkar agar sampah dari laut tidak menyangkut dan mudah dibersihkan," harapnya. (*)

Editor: Roelan