Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sebaran Wabah Ebola di Dunia Masuki Titik Kritis
Oleh : Redaksi
Selasa | 21-10-2014 | 13:24 WIB

BATAMTODAY.COM - PARA menteri luar negeri Uni Eropa memandang serius potensi ancaman wabah Ebola ke Eropa yang memiliki akses penerbangan langsung ke kawasan epidemi. Dalam pertemuan di Luxemburg, Senin (20/10/2014), dibahas rancangan respons bersama Uni Eropa untuk hadapi wabah Ebola.

Sidang para menlu Uni Eropa digelar menanggapi peringatan diplomat, yang menyebut krisis kini sudah makin meruncing.

Amerika Serikat juga bertindak sejalan. Presiden Barack Obama sudah mengangkat koordinator khusus, Ron Klain, yang dijuluki "Tsar Ebola" untuk menangani wabah ini dalam jangka panjang. Juga dalam kunjungannya ke Indonesia untuk menghadiri pelantikan Presiden Joko Widodo, Menlu AS John Kerry akan membahas secara resmi langkah antisipasi wabah Ebola di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara.

Jerman yang menjadi negara terdepan di Uni Eropa dalam menanggulangi wabah Ebola mengusulkan pengiriman misi sipil Uni Eropa ke Afrika Barat. "Ini akan menjadi wadah bagi anggota Uni Eropa untuk mengirim staf medis ke kawasan wabah," ujar menteri luar negeri Jerman Frank Walter-Steinmeier, pada forum kesehatan di Berlin.

Usulan ini merupakan tandingan dari misi milter AS ke kawasan wabah Ebola.

Para diplomat Eropa menegaskan, semua harus mengantsisipasi secepatnya. "Jika kita bisa menangani masalah di lokasi wabah, kita tak perlu lagi cemas di negara masing-masing," ujar mereka.

Akibat salah urus dan berbagai pelanggaran prosedur penangangan wabah mematikan, panik di kalangan warga Eropa dan Amerika makin menyebar belakangan ini. Presiden Obama sudah mengingatkan warganya agar tidak histeris menanggapi Ebola.

Tsar Ebola Ron Klain memikul tugas cukup berat untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap lembaga kesehatan. Pusat penanggulangan dan pencegahan wabah AS-CDC menjadi sasaran kritik tajam, karena menangani krisis secara amatiran dalam kasus tertularnya dua perawat perempuan oleh pasien Ebola yang meninggal di rumah sakit Dallas.

Selain itu Klain, harus mampu meredam panik dan memimpin koordinasi terpusat di antara negara-negara bagian. Ia juga harus mampu menggebrak CDS agar bertindak lebih agresif dalam mengantisipasi dan menangani penyebaran wabah mematikan itu.

Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Belgia dan Perancis sudah mulai melakukan "entry screening" berupa pemeriksaan suhu tubuh penumpang pesawat asal Afrika yang masuk ke negara itu. Dalam pertemuan tingkat menteri luar negeri, Uni Eropa akan melakukan pengkajian, apakah perlu menyeragamkan prosedur screening di semua negara anggota. (*)

Sumber: Deutsche Welle