Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Wagub Kepri Minta Penyeleweng BBM Subsidi Ditangkap
Oleh : Charles
Senin | 13-06-2011 | 18:24 WIB
Antrian_Panjang_BBM_Bersubsidi_di_SPBU_Batu_Hitan.JPG Honda-Batam

Antrian Panjang BBM Bersubsidi di SPBU Batu Hitam Tanjungpinang

Tanjungpinang, batamtoday - Belum adanya langkah konkrit dari pihak kepolisian dalam menindak dan menangkap spekulan dan penyeleweng BBM di kota Tanjungpinang mengundang keprihatinan dari Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Soerya Respationo. Dia menyebutkan kalau sudah diketahui ada spekulan pemain BBM yang menyelewengkan BBM bersubsidi Polisi harus segera menindak, bukan malah membiarkan.

Pihak Provinsi Kepri sendiri, tambah Soerya masih melakukan inventarisasi terjadinya kelangkaan BBM bersubsidi di sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Kepri ini. Hal itu dilakukan untuk mengambil tindakan konkrit atas permasalahan yang terjadi.

"Saya sudah perintahkan Disperindag melakukan verifikasi dan pengawasan melalui pengiriman daftar kebutuhaan BBM pada masing-masing kabupaten kota," kata Soerya usai menghadiri puncak perayaan Hari Lansia di Aula Kantor Gubernur Provinsi Kepri, Senin, 13 Juni 2011.

Di tempat yang sama Wali Kota Tanjungpinang Suryatati A Manan mengatakan, sampai saat ini pihak Dinas Perdagangan Kota Tanjungpinang, masih melakukan penyelidikan terjadinya kelangkaan BBM selama dua bulan terakhir. Dan dirinya, selaku wali kota hingga saat ini belum menerima hasil penyelidikan dan pengawasan, yang menyebabkan BBM bersubsidi seperti solar dan premium itu langka.

"Sampai saat ini masih dalam pengawasan dan penyelidikan bagiaan perekonomian. Setahu saya kuota untuk Tanjungpinang sudah memenuhi," kata Suryatati.

Suryatati, juga mengatakan dalam waktu dekat ini pihak pemerintah kota juga akan melakukan pengaturan BBM jenis solar pada sejumlah truk yang ada di kota Tanjungpinang, dengan menggunakan Kartu Fasilitas, untuk mengetahui kebutuhaan masing-masing truk.

Hal yang sama juga dikatakan Kepala Dinas Pertambangan dan SDM Provinsi Kepri Isdiyanto, Ia mengatakan, sebenarnya kuota kebutuhaan setiap bulannya pada setiap kabupaten kota telah mencukupi, namun tingkat pemakaiannya sangat tinggi.

"Tidak menutup kemungkinan ada spekulan dan pemain BBM, saat ini kita masih melakukan penyelidikan dengan instansi terkait," ujarnya.