Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hadapi Masyarakat Ekonomi Asean, Pekerja Harus Disertifikasi
Oleh : Gabriel P. Sara
Jum'at | 17-10-2014 | 16:16 WIB
Zarefriadi_Kadisnaker.jpg Honda-Batam
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam, Zarefriadi.

BATAMTODAY.COM, Batam - Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam, Zarefriadi mendukung keberadaan lembaga pelatihan keterampilan yang ada di Batam agar dapat meningkatkan kualitas ketrampilan dan memberikan sertifikasi kepada para pekerja.


"Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 nantinya, lembaga-lembaga pelatihan keterampilan kita arahkan bekerjasama dengan lembaga sertifikasi. Selain itu Disnaker juga berupaya koordinasi dengan sekolah kejuruan, bagaimana agar anak-anak lulusan SMK, selain ijazah juga bisa dapat sertifikat kompentensi," ujar Zarefriadi, Jumat (17/10/2O14).

Dia juga mengatakan, keberadaan Balai Latihan Kerja (BLK) di Batam ini sangat penting. Namun dengan tidak dimilikinya BLK oleh Pemko Batam, bukan berarti pemerintah tak bisa memberikan pelatihan bagi masyarakat. Sepanjang 2014 saja, sebanyak 1.310 orang mengikuti pelatihan di berbagai bidang yang diadakan oleh Disnaker.

"Ini sangat penting, namun Pemko belum ada BLK tersebut, tapi sepanjang 2014 kita sudah melakukan pelatihan sekitar 1.310 orang yang mengikuti pelatihan yang mengahlikan di bidangnya masing-masing," jelasnya.

Katanya lagi, pelatihan tersebut dibagi menjadi tiga bidang, yaitu pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja, pelatihan dan peningkatan kemampuan tenaga kerja, serta pelatihan kewirausahaan.

"Pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja yang baru diadakan tahun ini, yaitu pelatihan welder, safety officer, sekretaris, Microsoft Office, dan menjahit garmen. Sedangkan pelatihan dan peningkatan kemampuan tenaga kerja yang baru tahun ini adalah pelatihan outbond pekerja dan pengysaha, serta pelatihan welder," ujarnya.

Sementara, jenis pelatihan lainnya seperti Bahasa Inggris, motor tempel, teknik komputer, design grafis, elektronika industri, body spa, dan pelatihan drafter jumlah pesertanya yang ditingkatkan dari 30 per pelatihan menjadi 60 orang. Dan pelatihan Bahasa Inggris untuk peningkatan kemampuan tenaga kerja ditingkatkan jumlah pesertanya dari 30 menjadi 90 orang. Begitu juga dengan pelatihan HRD dari 25 jadi 55 orang, serta pelatihan ahli K3 umum dari 15 naik tiga kali lipat jadi 45 peserta pelatihan.

Menurut Zarefriadi, selain Disnaker dan Satuan kerja Perangkat Daerah (SKPD) lain di Pemko juga banyak yang melakukan kegiatan pelatihan. Karena Pemerintah Kota Batam punya alokasi khusus untuk pelatihan dari dana perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenagakerja Asing (IMTA).

"Jadi dalam Perda disebutkan IMTA itu digunakan untuk perbaikan kualitas sumberdaya manusia lokal. Bisa untuk sertifikasi anak SMK, atau pelatihan-pelatihan di dinas-dinas, tidak hanya Disnaker," tutupnya

Editor: Dodo