Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kemenakertrans Siap Promosikan KIB Lobam
Oleh : Harjo
Jum'at | 17-10-2014 | 16:09 WIB
rombongan_kemenakertrans_di_lobam.jpg Honda-Batam
Pengelola KIB Lobam saat mengadakan pertemuan dengan rombongan dari Dirtend PHI dan Jamsos Kementerian Tenaga Kerja RI di Wisma BIIE, Jumat (17/10/2014). (Foto: Harjo/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) siap mempromosikan kawasan industri Bintan (KIB) di Lobam, Kabupaten Bintan. Pasalnya, masih banyak peluang investasi di kawasan tersebut.

"Kita siap mempromosikan KIB Lobam, karena apa yang terkandung dalam uraian pengelola KIB Lobam, ternyata masih banyak peluang yang belum terisi dalam kawasan. Dan hal itu hanya permasalahan waktu dan yakin ke depan KIB Lobam akan bangkit dan lebih maju," ujar R Irianto Simbolon, Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Kemenakertrans,
di Wisma Bintan Inti Industrial Estate (BIIE) Lobam, Jumat (17/10/2014).

Irianto menyampaikan dukungan tersebut setelah mendengarkan pemaparan dari Senior Laison Meneger PT BIIE Kawasan Industri Bintan (KIB) Lobam, Jamin Hidajat tentang kondisi dan peluang untuk investasi.

Dia mengatakan, walau investasi di KIB Lobam banyak dari pihak asing, namun nantinya akan terus dilakukan komunikasikan dengan para investor dengan Apindo pusat.

Sementara, tentang banyaknya perusahaan yang hengkang dari Lobam, menurut Irianto, setidaknya pihak pengelola sudah ada kajian tersendiri  mengenai alasan yang sebenarnya sehingga para investor hengkang. Sehingga informasi dan promosi harus terus ditingkatkan karena Bintan sangat berpotensi besar untuk berkembang.

Sementara itu Jamin Hidajat menyampaikan, sejak beroperasinya KIB Lobam pada 1994, ada 38 perusahaan yang beroperasi dalam kawasan ini. Namun dalam perkembangannya terus menurun dan pada saat ini yang masih ada tinggal 19 perusahaan.

"Awalnya keseluruhan perusahaanya di KIB Lobam bergerak di bidang garmen dan semuanya sudah tutup. Saat ini sebagain perusahaan yang masih ada di bidang elektronik, shipyard dan bidang lainnya dari sejumlah negara baik Singapura, Jepang, Selandia Baru, dan beberapa negara lainnya," terangnya.

Jamin memaparkan, dari berbagai permasalahan, yang menjadi kendala masuknya investor ke KIB Lobam justru terkait kepastian hukum dan masih adanya aturan yang saling bertabrakan. Terutama sejak diberlakukannya Bintan menjadi kawasan Free trade zone.

"Sudah ada beberapa investor yang membatalkan niatnya untuk berinvestasi. Itu menyangkut masalah kepastian hukum," terang Jamin. (*)

Editor: Roelan