Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ebola 'Meneror' Amerika, Seperempat Lebih Penduduk Cemas
Oleh : Redaksi
Rabu | 15-10-2014 | 09:34 WIB
ebola-workers.jpg Honda-Batam
Foto ilustrasi/net

BATAMTODAY.COM - PENDUDUK di negara adidaya, Amerika Serikat (AS), ternyata bukan hanya takut dengan serangan ISIS. Lebih dari seperempat penduduk di AS dilanda kecemasan atas penyebaran wabah Ebola.

Menurut sebuah survei baru oleh Harris Poll and HealthDay, persentase orang Amerika yang melihat penyakit itu sebagai sebuah ancaman kesehatan masyarakat yang utama, meningkat dua kali lipat dalam waktu kurang dari sebulan menjadi 27 persen.

Meningkatnya kekhawatiran itu menyusul kematian Thomas Eric Duncan, warga negara Liberia yang melakukan perjalanan ke Dallas untuk mengunjungi kerabat sebelum akhirnya mengembangkan gejala akibat terinfeksi Ebola. Itu adalah kasus pertama penyakit akibat Ebola di AS, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).

Tapi banyak penduduk yang belum tahu bagaimana Ebola menginfeksi dan seberapa jauh risiko yang diderita setiap individu yang terkena virus tersebut. "Ebola adalah agen yang membangkitkan rasa takut yang luar biasa, dan dapat mengakibatkan gangguan sosial," kata Dr Pritish Tosh kepada HealthDay.

"Ada alasan mengapa hal itu mungkin dianggap sebagai agen bioterorisme. Jadi, setiap kali ada kasus di Amerika Serikat, kecemasan pun meningkat."

Menurut jajak pendapat oleh Harris, ketakutan dan kecemasan telah mengalahkan rasionalitas. Tiga dari empat yang disurvei mengatakan mereka khawatir bahwa orang yang membawa Ebola akan menulari orang lain sebelum menunjukkan gejalanya.

Ini adalah sebuah kemustahilan medis. Virus hanya dapat menyebar dari satu orang yang mendapatkan gejala ke orang lain. Dalam kasus Duncan, tak seorang pun di pesawatnya berisiko karena ia hanya menunjukkan gejala beberapa hari setelah tiba di Texas.

Gejala-gejala yang ditimbulkan akibat terserang Ebola adalah demam, muntah, nyeri otot, diare dan, yang paling terkenal, pendarahan yang tidak dapat dijelaskan. Tapi kemungkinan terinfeksi hanya dapat terjadi melalui kontak dengan cairan seseorang menunjukkan gejala-gejala ini, sangatlah rendah.

Di tiga negara yang paling terpukul - Guinea, Liberia, dan Sierra Leone - proporsi kasus bila dibandingkan dengan populasi adalah 0,00038. Sementara itu, AIDS membunuh 1,2 juta orang setiap tahun, dan malaria membunuh 627.000 orang.

Meskipun demikian, menurut jajak pendapat Harris, rasa takut telah melumpuhkan seperempat lebih publik Amerika, yang mengatakan bahwa mereka membatalkan atau membatasi rencana perjalanan mereka karena Ebola. Sejumlah bandara di AS pun mengambil tindakan pencegahan yang tepat untuk memastikan wisatawan aman dan bahwa penyakit itu tidak memasuki negara itu. (*)

Editor: Roelan