Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

WHO Nyatakan Wabah Ebola sebagai Darurat Kesehatan Terburuk di Era Modern
Oleh : Redaksi
Selasa | 14-10-2014 | 15:32 WIB
korban_ebola.jpg Honda-Batam
Korban virus Ebola dievakuasi petugas medis. (Foto: dw.de)

BATAMTODAY.COM, Manila - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada Senin (13/10/2014), menyebut wabah Ebola sebagai "yang paling parah, darurat kesehatan yang akut pada zaman modern" ini. Pembengkakan biaya juga dapat diatasi jika orang mendapatkan informasi yang memadai untuk mencegah tindakan irasional guna menghindari infeksi.

Direktur Jenderal WHO, Margaret Chan, mengutip angka Bank Dunia, mengatakan, 90 persen dari biaya ekonomi dari wabah apapun "berasal dari upaya irasional dan tak terorganisir dari masyarakat untuk menghindari infeksi."

"Staf WHO juga sangat menyadari bahwa ketakutan akan infeksi telah menyebar di seluruh dunia lebih cepat daripada (penyebaran) virus itu sendiri," kata Chan dalam pernyataan yang dibacakan dalam sebuah konferensi kesehatan daerah di ibukota Filipina, Manila.

"Kami melihat, sekarang virus ini dapat mengganggu ekonomi dan masyarakat di seluruh dunia," katanya, seperti dikutip dari Medical Xpress.

Menurutnya, cukup dengan mendidik masyarakat adalah strategi pertahanan yang baik dan memungkinkan pemerintah mencegah gangguan ekonomi.

Chan tidak menentukan langkah-langkahnya tetapi memuji Filipina untuk mengadakan pertemuan puncak anti-Ebola pekan lalu yang diikuti oleh para pejabat kesehatan pemerintah dan perwakilan sektor swasta, sekaligus memperingatkan bahwa negara Asia Tenggara rentan karena banyaknya warga Filipina bekerja di luar negeri.

Sementara terpaku pada Ebola, pejabat kesehatan harus terus fokus pada ancaman kesehatan utama, termasuk penyakit tidak menular, katanya.

Bulan lalu, Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, mendesak para pemimpin di negara-negara yang paling terkena dampak untuk mendirikan pusat khusus untuk mengisolasi orang-orang yang terinfeksi dari kerabat yang tidak terinfeksi sebagai upaya untuk membendung penyebaran Ebola.
Ban juga mengimbau maskapai internasional dan perusahaan pelayaran untuk tidak menangguhkan layanan ke negara-negara yang terkena dampak Ebola karena bisa menghambat pengiriman bantuan kemanusiaan dan medis.

Epidemi Ebola sendiri telah menewaskan lebih dari 4.000 orang, sebagian besar di negara-negara Afrika Barat Liberia, Sierra Leone dan Guinea, menurut angka WHO yang dipublikasikan pekan lalu. (*)

Editor: Roelan